KILASBANDUNGNEWS.COM – Sekolah swasta diharapkan lebih berani berkompetisi dan tidak menunggu limpahan calon siswa yang tidak lolos ke sekolah negeri. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra, dalam acara BPI Expo Beyond the School, di Aula Kampus BPI, Jl. Burangrang, Bandung, Kamis (30/06/2022).

Menurut Medi, sekolah negeri dan swasta saat ini berbeda. Dulu banyak orangtua yang merasa tidak percaya diri karena anaknya tidak diterima di sekolah negeri dan terpaksa memilih sekolah swasta.

“Sekarang terbalik. Banyak orangtua yang sejak awal memilih sekolah swasta dan memilih sekolah negeri yang kualitasnya mendekati sekolah swasta,” ucap Medi, yang juga Ketua Komite Sekolah.

Medi menyatakan, bahwa kompetisi ini hal yang positif karena memacu sekolah negeri untuk meningkatkan kualitas. Pihaknya tidak ragu dan beberapa kali mengajak guru dan kepala sekolah untuk belajar ke sekolah-sekolah swasta.

“Kelebihan itu juga yang membuat Kepala SMA BPI 2 optimistis menjadikan SMA BPI 2 sebagai sekolah unggulan di Kota Bandung,” kata Medi.

“Kami sudah sejak lama berbenah, bahkan kelas-kelas sudah dilengkapi alat bantu pembelajaran digital, termasuk smart-board. Tidak hanya board-nya yang smart, tapi gurunya juga harus smart,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMA BPI 1 Kiki Aryani mengatakan, dalam melakukan berbagai program lebih leluasa dibandingkan sekolah negeri.

“SMA BPI 1 kebetulan telah menjadi sekolah penggerak di Jawa Barat, sehingga kami bisa menyiapkan fasilitas yang tidak dimiliki sekolah-sekolah lain, misalnya native speaker untuk bahasa asing, melakukan kerja sama sister school dengan sekolah di luar negeri, dan sebagainya. Ini dilakukan sesuai visi sekolah yang siap go international,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Yayasan BPI dan Yamanashi Gakuin di Kota Kofu, Prefektur Yamanishi, Jepang.

“Kami siap menerima kunjungan dan pertukaran pelajar dengan BPI, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang.” ujar International Exchange Staff Yamanashi Gakuin University, Fadly Agustimahir. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.