KILASBANDUNGNEWS.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memberi arahan pada Rapat Koordinasi Sinergitas Pembangunan Daerah Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat Tahun 2024.
Herman menuturkan bahwa sinergisme antar stakeholders menjadi kunci dalam pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Bidang pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan wajah dari pembangunan di suatu daerah. Infrastruktur, konektivitas antarwilayah, penataan ruang hingga ketersediaan sumber daya air seyogianya menjadi wajah yang menggambarkan kemajuan bahkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah.
“Kita berkumpul bertukar pikiran terkait bagaimana kita mengakselerasi pembangunan di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk di dalamnya sumber daya air dan pemukiman sehingga bisa mengakselerasi pencapaian indikator makro di Jawa Barat,” tutur Herman, dalam Rakor bersama Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Sumber Daya Air serta Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi/Kabupaten/Kota, Rabu (31/7/2024).
Herman menegaskan komitmen Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kabupaten/Kota untuk bahu-membahu menyelaraskan visi pembangunan agar Jabar dapat menjadi provinsi termaju di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jabar 2005-2025.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama 27 Kabupaten/Kota telah berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan di bidang ke-PU-an demi menuju Jabar sebagai provinsi termaju di Indonesia,” ucap Herman.
Herman pun mendorong perangkat kerja terkait agar dalam perencanaan hingga pelaksanaan suatu pekerjaan dipertimbangkan dari berbagai sisi pendekatan baik dari sisi teknokratis, sosio-ekonomi hingga budaya, selain tentu dengan bekal analisis spasial yang matang.
“Pembangunan dan penataan ruang juga harus berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, mampu mendorong aktivitas masyarakat dalam bersosial maupun berkegiatan ekonomi,” kata Herman.
“Setiap pembangunan, khususnya di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang harus terencana dengan mempertimbangkan berbagai perpektif ilmu pengetahuan sehingga pembangunan terkendali dengan sebaik-baiknya. Yang ujungnya demi mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat,” pungkasnya. (Parno)