KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebanyak 4.484 peserta dipastikan akan mengikuti Darul Hikam atau DH Run 2024, yang akan berlangsung pada Sabtu ( 27/1/2024) mendatang. Ajang yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Darul Hikam (MPDH) dan diselenggarakan untuk kelima kalinya itu, dipusatkan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Direktur MPDH Ruri B. Ramadhanti mengatakan, melalui DH Run yang diselenggarakan dalam rangka milad ke-58 Darul Hikam ini, diharapkan Darul Hikam Bandung bisa semakin aktif menjadi bagian dari proses peningkatan SDM Indonesia yang kuat, maju, unggul, berakhlak dan berprestasi.
“Dengan kegiatan olah raga ini bisa meminimalisir ketergantungan anak-anak, khususunya siswa/ siswi sekolah dari ketergantungan terhadap gudget,” ucap Ruri, pada acara konferensi pers, di Kampus SMP Darul Hikam, Kota Bandung, Selasa (22/1/2024).
Menurut Ruri, kegiatan DH Run 2024 dengan tema “Sehat dan bugar bersam Untuk Membangun Indonesia Berahlak Berprestasi ini akan dipusatkan di Gedung Sate.
“Sebagai ikon Kota Bandung, Gedung Sate dipilih kembali menjadi pusat kegiatan DH Run 2024, dan berbagai kegiatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan acara disana,” kata Ruri.
“Selain “fun run” dan “fun walk” sejauh 5 km, kegiatan ini dimeriahkan pentas seni dari siswa-siswi Darul Hikam Bandung, Senam, dan juga bazaar,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana DH Run 2024 Panca Wulandari mengatakan persiapan acara khususnya perizinan dan keamanan sudah mendapatkan izin resmi dari pihak Gedung Sate, Polsek, dan Polrestabes.
“Jalur sepanjang 5 kilometer dipilih melalui jalan protokol yang melewati berbagai tempat ikonik di Kota Bandung. Peserta Start dan Finish di Gedung Sate dan akan melewati beberapa jalur ikonik di Kota Bandung seperti jalan Merdeka, Jalan Jawa, dan Gor Saparua. Jalur tersebut dipilih agar pelari dapat melintasi beberapa ikon di Kota Bandung dan untuk kenyamanan pelari dipilih melalui jalan utama,” jelasnya.
Panca memastikan bahwa pihak kepolisian dan marshall profesional sudah siap untuk membantu kelancaran pelari melintasi beberapa titik persimpangan yang dilewati.
“Kita bisa sebut “family run”, sebab peserta yang ikut dari beragam usia, mulai dari usia TK s.d 60 ke atas,” pungkasnya. (Parno)