KILASBANDUNGNEWS.COM – Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat angka penularan COVID-19 terus menurun selama satu pekan terakhir, tingkat penularan warga yang menjadi positif pada pekan ini tercatat 107 orang, lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya penularan masih di angka 400 orang.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi, Jumat, mengatakan selama pandemi tingkat kesembuhan pekan ini, meningkat dibandingkan pekan sebelumnya, dimana tercatat kesembuhan per pekan mencapai 178 orang, lebih tinggi dari penularan 107 orang.

“Tingkat penularan terus menurun, dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 400 orang lebih. Bahkan baru pekan ini selama pandemi, angka kesembuhan lebih tinggi dari angka penularan,” katanya.

Pihaknya berharap, angka kesembuhan terus meningkat dan nol penularan di Cianjur, seiring dengan tingginya kesadaran warga dalam menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan menjalankan prokes ketat saat beraktivitas, sehingga seluruh wilayah dapat kembali ke zona hijau atau nol kasus.

Bahkan untuk menekan angka penularan kembali meningkat, pihaknya juga menggencarkan vaksinasi untuk semua kalangan, agar tercapai target 1,9 juta warga Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi sebagai penangkal virus berbahaya. Termasuk melibatkan TNI/Polri, ormas, kelompok warga dalam pelaksanaannya.

“Kita terus menggencarkan vaksinasi massal, sebagai upaya memberikan kekebalan pada warga dari serangan virus berbahaya. Kami berharap penanganan pandemi tuntas, kehidupan dapat berjalan normal kembali, ” katanya.

Terus menurunnya angka penularan, terlihat dari menurunnya tingkat keterisian tempat tidur isolasi di tempat isolasi terpusat seperti rumah sakit dan vila khusus. Dimana tingkat keterisian di RSUD Cianjur, saat ini, hanya terisi puluhan tempat tidur dari 215 tempat tidur, termasuk di RSUD Cinacan yang juga hanya puluhan tempat tidur yang terisi dari 170 tempat tidur.

“Termasuk di Vila Ciherang, dari 80 lebih ruang isolasi yang ada, hanya 30 kamar yang terisi. Ini merupakan penanganan cepat yang dilakukan satgas mulai dari kabupaten hingga desa, sehingga pasien yang terpapar langsung mendapat penanganan baik isoman atau di tempat isolasi terpusat,” katanya. (Sumber: jabar.antaranews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.