KILASBANDUNGNEWS.COM – Produksi sampah Kota Bandung selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu, turun hingga 18 persen dari produksi normal sekitar 1.350 ton per hari. Produksi sampah kembali naik ketika masuk masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Pengurangan sampah berasal dari sampah komersil karena banyak hotel, tempat wisata dan restoran yang tutup,” ujarnya Direktur Umum PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari pada Bandung Menjawab di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis (23/7/2020).
Gun Gun mengatakan, di masa pandemi pengelolaan sampah berlangsung dengan normal. Petugas kebersihan tidak ada yang work from home.
“Semua petugas kebersihan terjun ke lapangan. Jika tidak bekerja dalam sehari saja sampah menumpuk,” ujarnya.
Selama pandemi ini, lanjut Gun Gun, yang harus diwaspadai seperti sampah medis dari masyarakat.
“Masker, kadang (dibuang) utuh sehingga dikhawatirkan dipakai (lagi). Seharusnya masker medis itu sebelum di buang disobek dulu,” katanya.
Untuk sampah medis, dikelola oleh masing-masing rumah sakit. PD Kebersihan tidak mengelolanya karena membutuhkan perlakuan khusus.
Gun Gun merasa bersyukur karena partisipasi masyarakat terhadap kebersihan cukup tinggi. Bahkan yang menerapkan konsep pengolahan sampah Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan) sudah mencapai 167 RW di Kota Bandung. (rls)