KILASBANDUNGNEWS.COM – Covid-19 adalah penyakit virus yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia sampai pada tahap pandemi dimana dampak Covid-19 terhadap kesehatan jiwa masyarakat sama pentingnya untuk segera diatasi seperti halnya efek kesehatan fisik.
Masyarakat merespon dan mengelola penyebaran Covid-19 dengan cara yang bebeda. Mereka yang kurang menanggapi ancaman, mungkin lebih sedikit mempraktekkan kebersihan atau jika sakit tidak tinggal di rumah sehingga membantu penyebaran. Sebagian lagi merespons ancaman secara berlebihan, menjadi sangat cemas dan berusaha keras menjaga diri mereka tetap aman, mereka mungkin menjadi xenofobik atau ketakutan yang irasional terhadap orang asing.
Covid-19 mempunyai ciri karakteristik yang dapat memicu timbulnya rasa takut dan cemas yang berlebih bahkan sampai panik, seperti menyebar dengan cepat melalui droplet infection yang sulit dicegah dan penyakit yang belum ditemukan vaksin dan obatnya.
Upaya pencegahan penularan hanya mungkin dilakukan dengan merubah perilaku dengan melakukan isolasi, jaga jarak sosial dan mencuci tangan dengan sabun dan ini menuntut kedisiplinan masyarakat.
Salah satu upaya penting untuk menurunkan penularan dan kematian oleh Covid-19 adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas. Semakin baik kekebalan tubuh semakin kecil risiko untuk sakit atau meninggal. Studi dampak Covid-19 masih terbatas, namun dari beberapa pengalaman klinis masyarakat mengalami kecemasan, kesedihan, ketakutan, kesepian, merasa ditinggalkan dan stigmatisasi.
Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan di RS Melinda 2 Bandung, Teddy Hidayat, pasien dengan komorbiditas cemas atau depresi memerlukan pengelolaan yang menyeluruh, termasuk aspek kesehatan jiwa dan psikososialnya.
“Pengelolaan yang menyeluruh ini tidak hanya dilakukan pada waktu pandemi saja, tetapi setelah pandemi juga sama pentingnya,” ucap Teddy, Selasa (13/10/2020).
Teddy menyatakan, Ruangempati.com adalah kolaborasi dari berbagai institusi dan kelompok yang peduli terhadap situasi kesehatan jiwa saat ini yaitu Dinas Kesehatan Jawa Barat, UPELKES Jabar, Devisi Psikiatri RS Melinda-2, ITB dan Klinik Utama Surya Medika.
“Bersama UPELKES Jabar dan berbagai organisasi profesi terus berkolaborasi untuk dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam mengatasi bencana kemanusiaan yang tengah melanda masyarakat,” katanya.
Kegiatan ruangempati.com yang telah dan tengah berjalan di antaranya:
- Penyuluhan kesehatan jiwa secara online untuk masyarakat”
- Konseling dan pendampingan secara online pasien Covid–19 melalui program “SeMeDi” atau selalu – mendampingi dirimu
- Art Psychotherapy dari FSRD –ITB
- Intervensi psikososial melalui aplikasi yaitu ruangempati.com yang memuat program psikoedukasi, olahraga, manajeman stres, dan mindfulness meditation.
- Capasity building untuk tenaga kesehatan dan bukan kesehatan dengan menyelenggarakan Short Course Online selama 3 bulan atau 10 modul.
- Dalam rangka HKJS ini juga dilakukan lomba karya seni. (Parno)