KILASBANDUNGNEWS.COM – Warga Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon meraup pundi-pundi rupiah dari bisnis cicak kering. Produksi cicak kering itu telah menembus pasar China.

Pemprov Jabar mengaku mendorong segala bentuk kegiatan masyarakat yang mampu mendongkrak ekonomi. Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum berharap setiap kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk bisnis cicak kering bisa meningkatkan daya beli masyarakat sekitar.

“Kalau dari segi bisnis, mungkin kami atas nama Pemprov Jabar mendorong apapun yang namanya masyarakat, untuk melaksanakan action-action dalam bidang ekonomi,” kata Uu di Gedung Sate, Senin (25/7/2022).

Namun, Uu mengaku tak bisa menjelaskan lebih jauh tentang bisnis cicak kering dari perspektif agama dan lingkungan. “Yang jelas Allah menciptakan cicak ada manfaatnya. Tapi, dari segi ekonomi saya mendukung. Tapi dari sudut pandang lain belum bisa menjawab,” kata Uu.

Sebelumnya, Sugandi warga Kecamatan Kapetakan, Cirebon, mengaku mampu memproduksi cicak kering hingga 40 kilogram. Sementara jika dalam kurun waktu satu bulan, Sugandi mengaku mampu memproduksi cicak kering lebih dari 1 ton.

Untuk setiap satu kilogram cicak kering, saat ini Sugandi menjualnya dengan harga Rp 380 ribu. Namun, harga tersebut dikenakan untuk cicak kering dengan kualitas bagus atau dalam kondisi utuh.

“Untuk saat sekarang harga per Kilogramnya Rp 380 ribu. Tapi itu untuk cicak kering yang dalam keadaan utuh dan ada ekornya atau istilahnya grade A. Kalau yang grade B itu harganya Rp 280 ribu. Selisih Rp 100 ribu,” kata Sugandi saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini. (Sumber : Detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.