KILASBANDUNGNEWS.COM – Kepala Dinas Kesehatan Anhar Hadian mengatakan pihaknya belum menerima konfirmasi dari Kemenkes bahwa di kota Bandung terdapat warga terjangkit cacar monyet (monkey pox).
“Ya setiap hasil surveillance atau pemantauan yang kita lakukan adalah menyasar seluruh fasilitas kesehatan, rumah sakitnya, klinik utama semuanya juga sudah kita kasih peringatan apabila ada yang menunjukkan gejala seperti cacar monyet segera melaporkan kepada kami dan sampai sejauh ini belum ada yang melaporkan,” jelasnya.
Kata Anhar, pantauan di lapangan, Kota Bandung aman alias belum ditemukan
kasus tersebut.
Untuk tracking sendiri kata Anhar sebenarnya yang memutuskan kasus itu Kemenkes, jadi kalaupun ada yang bergejala akan diambil sampel untuk kirim ke Jakarta.
“Di Jakarta yang memeriksa. Kami menunggu kabar. Tapi tidak ada konfirmasi. Kalau tracing yang tracing yang pasien. Terus dicari alamat nah itu tidak ada. Maksudnya dari sana tidak ada Kalau sudah confirm baru kita lakukan Tracing terhadap Kontakernarnya Terutama keluarga terdekat,” tegasnya.
Himbau Anhar, apabila ada gejala cacar monyet sebaiknya warga langsung ke fasilitas kesehatan, bisa ke puskesmas, rumah sakit ataupun klinik.
“Yang paling gampang ya ke puskesmas
lapor itu bila sudah ada tanda-tanda seperti gejala demam, panas. Kemudian nanti diikuti dengan gejala juga cacar air gitu ya. Muncul seperti cacar baru kita mulai air. Jadi setiap yang panas dilaporkan maksud saya, ciri khasnya ya cacarnya itu. Tidak perlu memikirkan ini cacar monyet atau bukan. Karena gejala cacarnya gitu ya,” ucapnya.
Masih kata Anhar adanya penyakit ini Indonesia belum menerapkan pembatasan kunjungan kepada warga asing, warning atau travel warning.
“Apapun sejauh yang saya ketahui ya. Karena pasti Kementerian kasih tahu kami kalau misalnya seperti itu. Jadi tidak ada kewajiban orang pulang dari luar negeri harus lapor atau dideteksi suhu dan lain sebagainya,” paparnya.
Sejauh ini Indonesia belum-belum menerapkan pembatasan apapun, begitu tes-tes. Namun ia menegaskan warga sendiri harus melakukan pencegahan.
“Tidak ada yang spesifik ya, kondisi sekarang ya.
Maksud saya, apakah warga kemudian harus keluar memakai masker?
Tidak ada juga. Hal seperti itu, memakai masker bukan karena hal tersebut ya. Maksudnya, kalau mau pakai masker karena memang cuaca sedang panas, banyak debu segala macam, ya sok aja. Jadi yang penting barangkali Kalau di wilayah atau di keluarganya ada yang menunjukkan seperti cacar, segera laporkan kepada kami. Bisa ke puskesmas, bisa ke rumah sakit, bisa ke fasilitas kesehatan.
“Sebenarnya karena kami sudah memberikan peringatan juga kepada semuanya. Penularannya sendiri lebih ke cacarnya bukan seperti covid semburan bersin atau batuk. Iya, yang istimewa itu, dari cacar monyet itu cara penularannya, kita searching ya nanti ya, bisa melalui udara, bisa melalui penetrasi seksual, bisa melalui sentuhan. Jadi memang itu kemudian menyebabkan WHO mengeluarkan peringatan potensi kedaruratan bahwa penularannya bisa melalui udara juga,” pungkasnya. (EVY)