Bandung – Puncak acara Millennial Road Safety Festival (MRSF) di Kota Bandung direncanakan berlangsung akhir Maret 2019 mendatang. Acara yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan berkendara ini sudah berlangsung sejak awal Februari ini.
Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Kota Bandung, Dian Ciptadi mengaku, organisasinya yang menginisiasi kegiatan tersebut dari mulai tingkat pusat hingga ke daerah. Kolaborasi dijalin dengan kepolisian dalam berbagai jenjang termasuk dengan pemerintah daerah tidak terkecuali Pemerintah Kota Bandung.
“Acara ini digagas karena kecelakaan lalu lintas telah memakan korban sebanyak 30 ribu jiwa di seluruh Indonesia tahun 2018. Dan setengahnya berusia muda atau milenial,” ungkapnya saat beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Bandung di Balai kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (12/2/2019).
Melihat kondisi tersebut, organisasinya tersebut tergerak untuk turut ambil bagian mengedukasi masyarakat. Pasalnya, tanggung jawab keselamatan berkendara bukan hanya tugas kepolisian dan pemerintah melalui Dinas Perhubungan, akan tetapi juga masyarakat sebagai pengguna jalan.
“Festival ini ingin menggugah anak muda pengguna kendaraan bermotor sehingga menyadari bahwa keselamatan tergantung persiapan dan bagaimana saat kita melakukan perjalanan,” tuturnya.
Di Kota Bandung, kata Dian, pihaknya melibatkan kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Jasa Raharja. Sejak 2 Februari lalu dimulai dengan FGD yang mengundang mahasiswa se-Kota Bandung, sosialisasi ke sekolah-sekolah, gowes bersama hingga millennial expo.
“Tiap minggu berjalan acara penanaman mind set melalui program ini. Rencananya tanggal 24 Maret 2019 nanti puncak acaranya di sekitaran Gasibu,” sebutnya.
Dian memastikan, kegiatan MRSF hanya trigger. Harapannya bisa jadi sebuah proses berkelanjutan. Untuk mendukung itu dalam jangka waktu ke depan, selain 37 sekolah rencananya sedang menyusun program untuk membuat kampus tertib lalu lintas.
“Di kampus-kampus sering penuh parkiran kendaraan bermotor. Dan biasanya semau gue kadang tidak pake helm atau parkir dimana saja. Inginnya membuat percontohan kampus tertib lalu lintas. ‘Ending’-nya akan membentuk relawan lalu lintas Indonesia,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyambut baik program yang dinilai sangat positif tersebut. Ia pun berterima kasih banyak atas kegiatan yang sudah berlangsung selama ini.
“Saya mendukung kegiatan ini semoga lancar dan programnya berkelanjutan untuk keselamatan pengguna jalan raya,” katanya.***