KILASBANDUNGNEWS,COM – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang SD dan SMP di Kabupaten Bandung Barat (KBB) direncanakan bakal mulai digelar pada Senin, 20 September 2021. Saat ini Pemerintah Kabupaten Bandung Barat masih terus mematangkan kesiapan sekolah dalam menggelar PTM terbatas.

“Target kami, PTM terbatas itu mulai dilaksanakan pada 20 September 2021. Memang agak terlambat dibandingkan dengan daerah lain, tapi kami ingin benar-benar matang dalam persiapannya,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin di kantornya, Ngamprah, Kamis 16 September 2021.

Dia memastikan, Dinas Pendidikan Bandung Barat juga telah membuat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan PTM terbatas. Saat ini, kata dia, tinggal memastikan apakah dari pihak sekolah telah memenuhi syarat PTM terbatas atau tidak.

“Jadi yang menentukan itu Satgas Penanganan Covid-19. Kalau SD, rekomendasinya dari satgas di tingkat desa sampai kecamatan. Kalau SMP, rekomendasi baru ke kami (satgas tingkat kabupaten). Dalam praktiknya, PTM terbatas juga harus ada izin dari orangtua,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat Asep Dendih mengatakan, dari 960 SD dan 173 SMP yang ada, persiapan PTM terbatas dilakukan dari hulu dan hilir. Dari hulu, kata dia, menyangkut berbagai regulasi dan kebijakan untuk penyelenggaraan PTM terbatas.

“Dari hilir, sekolah akan membentuk Satgas Penanganan Covid-19, yang tugasnya menyiapkan protokol kesehatan di masing-masing sekolah. Kemudian melakukan koordinasi, baik dengan satgas setempat, maupun izin orangtua dan izin komite sekolah,” katanya.

Asep Dendih belum bisa memastikan berapa banyak SD dan SMP di Bandung Barat yang siap menggelar PTM terbatas, karena saat ini masih dilakukan pendataan. Meski begitu, dia memastikan, sekolah yang melakukan PTM terbatas telah memenuhi daftar periksa protokol kesehatan.

“Satgas di sekolah itu yang mengatur skemanya, cara pembelajaran agar jangan sampai terjadi kerumunan siswa. Maka pembelajarannya pun nanti itu akan sekian persen dari kapasitas, tidak seluruhnya, jadi siswa itu bergiliran. Lama belajarnya pun tidak seperti biasa,” katanya.

Terkait dengan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar, dia menyebutkan, dari total siswa SD dan SMP di Bandung Barat sekitar 100.000 anak, saat ini sekitar 20-40 persen anak yang sudah divaksin. Adapun di kalangan guru, dari total sekitar 4.000 guru PNS dan 4.000 guru honorer, sudah 85 persen yang divaksin.

“Ada pun nanti kalau ada siswa yang tidak mendapar izin dari orangtuanya, kami tetap memberikan pembelajaran daring. Dalam PTM terbatas itu, kantin sekolah lalu kegiatan olah raga dan ekstra kulikuler masih belum diadakan,” ucapnya. (Sumber : pikiran.rakyat.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.