Bandung – Dinamika bisnis multi level marketing (MLM) menuntut para pelaku usahanya terus berinovasi. Bisnis yang sudah puluhan tahun ini rupanya tak ingin ketinggalan zaman dan kehilangan anggotanya.
Kondisi ini juga membuat salah satu pelaku bisnis MLM, PT CNI menyusun strategi. Head of Sales and Distribution Division PT CNI Theo Sondakh menyatakan, untuk menguatkan bisnis, pihaknya sedang memperbaiki infrastrukturnya, salah satunya dari segi pemasaran. Jika sebelumnya bisnis dilakukan secara manual door to door, kini mulai bergerak secara digital atau online.
“Kita lagi memperbaiki infrastrukturnya. Kalau sudah siap terstruktur, tentu nantinya akan lebih baik,” ujar Theo di sela acara Member Achievement Gathering (MAG) di hotel Grand Pasundan Bandung, Minggu (22/4/2018).
Lanjutnya, pemasaran melalui digital ini guna mendekati kaum milenial. Pasalnya kaum milenial itu kalau mendapatkan informasi berbeda dengan kaum zaman old (dulu). Dulu masih banyak lihat iklan dan bincang-bincang sedang untuk kaum milenial hal itu tidak mengena. Kaum milenial lebih mencari informasi di media sosial dan lain-lain.
“Mau tidak mau kita butuh kaum milenial tapi itu bukan hal yang utama karena hal utama kita memperbaiki infrastruktur. Soal akan ada produk-produk khusus bagi kaum muda itu, bisa saja ke depan ada,” terangnya.
Terpenting, lanjutnya, motor bisnisnya sendiri dan marketing plannya sudah berubah.
“Kita mungkin lebih punya kecenderungan bangun sendiri ketimbang kerjasama dengan platform yang sudah ada. Tak dipungkiri kadang produk kita ada di online mereka tetapi itu bukan dari perusahaan tapi dari member. Untuk galeri kita di web sudah ada gerai CNI.com,” ucapnya seraya mengatakan dua tantangan ke depan yang harus dihadapinya adalah teknologi dan pertumbuhan milenial.***
Evy Damayanti/ LPS PRSSNI Bandung