KILASBANDUNGNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin BUMN dirombak total agar memiliki daya saing tinggi dan menjadi pemain di kancah internasional. Hal itu juga yang menjadi dasar Erick Thohir selaku Menteri BUMN melakukan perombakan besar di awal masa jabatannya.
Erick Thohir tercatat sudah merombak beberapa jajaran direksi perusahaan pelat merah dan merombak jajaran pejabat eselon I di lingkungan Kementerian BUMN. Aksinya tersebut menjadi perhatian publik lantaran melibatkan nama-nama sosok yang pernah hangat dibahas oleh khalayak.
Jokowi menyadari, pengelolaan BUMN saat ini harus diperbaiki sampai tuntas.
“Yang jelas, saya ingin pengelolaan di BUMN diperbaiki, baik perombakan total, maupun manajemen yang ada,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, perombakan yang dilakukan juga bertujuan agar perusahaan pelat merah berdaya saing kuat dan menjadi pemain global. Pasalnya, aset yang dikelola nilainya hingga ribuan triliun.
Jumlah BUMN sampai saat ini ada 142 perusahaan. Sayangnya yang berkontribusi terhadap penerimaan negara hanya beberapa saja. Bahkan, masih banyak BUMN yang menerima suntikan modal dari negara.
BUMN mana saja yang sudah dirombak?
Seperti dilansir Detiknews, Selasa (3/12/2019), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan memangkas jumlah deputi kementerian menjadi 3 posisi jabatan. Saat ini, Kementerian BUMN memiliki 7 jabatan kedeputian. Erick mengatakan 3 deputi tersebut akan bertugas sebagai pejabat fungsional yang tak berdasarkan industri seperti sebelumnya.
Selain itu, dengan pemangkasan tersebut Erick berharap bahwa birokrasi dalam kementeriannya pun bisa dipermudah.
“Tujuan restrukturisasi ini, agar kementerian dapat bekerja lebih optimal dan dapat menjadi lokomotif pembangunan bangsa. Saya mengharapkan semua yang bekerja di dalam lingkungan Kementerian BUMN memiliki orientasi melayani, service oriented. Kementerian BUMN dibentuk bukan untuk memperpanjang birokrasi, justru untuk membantu agar korporasi yang ada di bawahnya dapat sehat dan melayani masyarakat,” kata Erick dalam keterangan resminya, Sabtu (23/11/2019).
Selain itu, dalam kegiatan ‘bongkar-pasang’ direksi BUMN yang tengah dilakukannya, Erick berharap bahwa para direksi dan komisaris tak membuat gurita bisnis yang bisa merusak BUMN.
Selama Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sudah ada beberapa perusahaan yang dirombak. Mulai dari PT Pertamina (Persero), PT BTN (Persero), dan holding tambang MIND ID.
Erick juga melakukan penyegaran struktur organisasi dengan merombak struktur pejabat eselon I Kementerian BUMN, meliputi sekretaris kementerian dan deputi, karena saat ini sudah memiliki dua wakil menteri.
Erick merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan pelat merah. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Ahok akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina. Perombakan petinggi BUMN belum selesai.
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma menggantikan Pahala Mansury.
Pahala selanjutnya ditugaskan memimpin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala mengisi kursi kosong BTN yang ditinggal Suprajarto. Eks petinggi KPK, Chandra Hamzah selanjutnya menjadi Komisaris Utama BTN.
Sedangkan mantan deputi dan sesmen pun diberi tugas baru untuk mengisi sejumlah perusahaan BUMN. Berikut daftar posisi terbaru eks deputi dan sesmen Kementerian BUMN:
– Gatot Trihargo menjadi Wadirut Perum Bulog
– Edwin Hidayat Abdullah menjadi Wadirut PT Angkasa Pura II (Persero)
– Hambra menjadi Wadirut PT Pelindo II
– Fajar Harry Sampurno menjadi Direktur Utama PT Barata (Persero)
– Aloysius Kiik Ro menjadi Wadirut PT Hutama Karya (Persero)
– Wahyu Kuncoro menjadi Wadirut PT Pegadaian (Persero).