KILASBANDUNGNEWS.COM – Presiden Joko Widodo mengangkat tujuh anak muda berusia 23 tahun sampai 36 tahun menjadi staf khusus presiden. Ketujuh anak muda itu diharapkan Jokowi menjadi jembatannya menjangkau anak muda.
Ketujuh staf khusus itu adalah Putri Indahsari Tanjung (23), Adamas Belva Syah Devara (29), Gracia Billy Mambrasar (31), Angkie Yudistia (32), Andi Taufan Garuda Putra (32), Aminudin Ma’aruf (33) dan Ayu Kartika Dewi (36).
Putri Indahsari Tanjung merupakan staf khusus termuda. Ia juga merupakan anak pengusaha media, Chairul Tanjung. Selain itu, Angkie Yudistia merupakan staf khusus perempuan yang juga berkebutuhan khusus.
Jokowi mengatakan, ketujuh anak muda itu akan menjadi teman diskusi, baik harian, mingguan, maupun bulanan. Ia mengharapkan ketujuh staf muda itu bisa memberikan gagasan yang segar dan inovatif.
“Sehingga bisa cari cara baru yang melompat untuk kejar kemajuan sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora, yang tersebar di berbagai tempat,” kata Jokowi saat memperkenalkan staf khusus tersebut di Istana Merdeka, Kamis, 21 November 2019.
Jokowi meyakini gagasan segar dan kreatif ke depannya bisa bisa diterapkan dalam pemerintahan. “Saya ingin ada inovasi-inovasi baru, gagasan-gagasan baru, ide baru dan terobosan baru sehingga memudahkan kita mengelola negara ini. Goalnya ke sana,” ujar Jokowi.
Adapun mengenai target yang ingin dicapai dari pengangkatan staf khusus berusia muda tersebut, Jokowi mengatakan, hal terpenting adalah output dari kerja para staf khusus tersebut yang sesuai dengan keahliannya.
“Kerja dengan saya pasti ada target. Tapi saya tidak ingin harus setiap hari beliau-beliau ini ke sini (Istana Kepresidenan). Yang penting, target yang saya berikan outputnya bisa dapat dan bisa dimanfaatkan untuk perbaikan sistem yang ada,” ujarnya.
Latar belakang ketujuh staf khusus rata-rata telah berkecimpung selama tahunan mengembangkan start up digital.
Misalnya Adamas Belvas Syah Devara yang membangun aplikasi Ruang Guru. Kemudian Andi Taufan Garuda Putra yang merupakan CEO Amarta MicroFintech, sebuah aplikasi yang berkutat di bidang fintech.
Seusai pengenalan, Adamas mengatakan, proses pengangkatan staf khusus telah melalui proses yang cukup lama.
Setidaknya ia menyebutkan tentang pertemuan dengan Jokowi pada 2017 silam. Dari pertemuan-pertemuan yang ada itu, katanya, perbincangan akhirnya menjurus kepada persoalan staf khusus.
Jokowi sendiri mengatakan bila proses pengangkatan staf khusus tersebut tidak dilakukan secara mendadak. Prosesnya telah berlangsung lama.
“Coba ditanyakan ke beliau-beliau ini, sudah berapa tahun saya berbicara dengan mereka dan kemudian sudah berapa bulan saya ajak bicara dalam rangka mempersiapkan ini. Saya tidak pernah yang namanya dadakan,” ujarnya.
Putri Tanjung mengungkapkan terima kasihnya kepada Jokowi karena telah diberi kepercayaan sebagai staf khusus. Ia mengatakan, sejak berumur 15 tahun telah berkecimpung dalam dunia entrepreneurship.
“Awalnya memang dari tekanan karena setiap orang pasti nyambung-nyambungin saya sama bapak saya. Akhirnya di umur 15 tahun saya mendirikan Creativepreneur, sebuah event organizer yang khusus menyebarkan virus enterpreneurship ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan, potensi ekonomi kreatif bagi anak muda di Indonesia besar. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang. “Itulah yang dibutuhkan anak anak muda. Semoga kami semua bisa menyuarakan aspirasi anak-anak muda ke istana,” ujarnya.***