KILASBANDUNGNEWS.COM – Presiden Joko Widodo kemungkinan akan meresmikan Terowongan Nanjung dalam waktu dekat ini. Untuk diketahui pada akhir tahun lalu terowongan di Kabupaten Bandung itu sudah memasuki tahap akhir, secara fisik sudah hampir mencapai 100 persen. Bahkan, salah satu terowongan sempat difungsikan ketika banjir di kawasan Bandung Selatan akhir Desember lalu.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bob Arthur Lombogia menuturkan, pihaknya telah menerima informasi mengenai peresmian terowongan Nanjung tersebut dari pusat. Namun pihaknya belum menerima kepastian waktu peresmian terowongan oleh presiden tersebut.
“Belum ada shcedulenya, kemungkinan minggu depan,”kata Bob, Minggu (12/1/2020).
Senada dengan Bob, Gubernur Ridwan Kamil menuturkan mulai aktifnya Terowongan Tanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung saat curah hujan tinggi sebulan terakhir dinilai sukses mengendalikan banjir Bandung Selatan.
Dia mengatakan, saat rapat bersama Presiden Jokowi membahas soal penangangan banjir DKI, Banten dan Jawa Barat sempat pula membahas Citarum. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam rapat menunjukan efektifitas keberadaan Terowongan Nanjung pada Presiden.
“Karena di fotonya ditunjukan pada kejadian yang suka banjir (curah hujan) kurang dari 300 mm sudah berperahu kemarin mendekati 350 mm surut menandakan terowongan Nanjung itu berfungsi,” katanya.
Menurut dia, meski intensitas hujan sama namun kondisi itu tidak menyebabkan banjir di lokasi yang biasa langganan banjir. Sukses ini membuat Presiden Jokowi berencana datang dan meninjau Nanjung sekaligus meresmikan terowongan.
“Kemungkinan Pak Presiden akan datang meresmikan terowongan Nanjung terkait Citarum dan akan dijadikan referensi contoh. Jadi kemarin yang dijadikan Pak Menteri contoh baik adalah penanganan Citarum dan Semarang. Semarang dengan folder raksasa diberitakan sering tidak banjir seperti dulu,”ujar dia.
terowongan air Nanjung ini memiliki dua pipa yang masing-masing berukuran panjang 230 meter dengan diameter 8 meter. Dengan begitu, terowongan ini mampu mengalirkan air dari Sungai Citarum hingga 700 m3/detik.
Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, terowongan Najung secara fisiknya sudah selesai, tinggal pintunya mereka atur dengan elektrikal mekanikal. Pihaknya telah memfungsikan salah satu terowongan karena saat itu kondisi darurat Debit air begitu besar.
Menurut Bob, Terowongan Nanjung merupakan titik terakhir aliran air dari Hulu Citarum menuju Saguling. Terowongan Nanjung menjadi kesatuan bersama 15 proyek lainnya yang saat ini kerjakan secara paralel dan bersamaan di wilayah Bandung Raya.
Jika ke 16 proyek penanganan banjir DAS Citarum tersebut rampung setidaknya dapat mengurangi areal atau sampai genangan yang semula mencapai 3.500 hektare dikurangi 700 hektare menjadi 2.800 hektare.
Sementara itu, untuk progres proyek lainnya, seperti pekerjaan normalisasi anak-anak Sungai Citarum, seperti Cikijing, Cimande Cikeruh masih ongoing sampai tahun depan. Karena itu multiyears contract. Hal itu termasuk Cisangkuy floodway tahun depan karena ada pembebasan tanah. (Pik)