KILASBANDUNGNEWS.COM – Berbagai upaya terus dilakukan Bank Indonesia dalam rangka mengembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah, salah satunya dengan meresmikan Pilot Projek Model Bisnis Pengembangan Ekosistem Rantai Nilai Halal Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Al Ittihaq, Ciwidey.
Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto, apresiasi kepada Pondok Pesantren Al Ittifaq sebagai salah satu Pondok Pesantren yang menjadi pelopor pergerakan ekonomi di sektor pertanian yang terbuka dengan ilmu dan teknologi pertanian terkini.
“Al Ittifaq menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam bisnis berbasis pertanian atau digital farming, secaraend to end, juga turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat,” kata Herawanto, di Pondok Pesantren Al Ittihaq, Ciwidey Kab Bandung, Selasa (27/04/2021).
Menurut Herawanto, Al-Ittifaq tidak hanya focus dalam menelurkansantri/ SDM yang fasih di bidang keagamaan, tetapi juga di bidang pengembangan ekonomi khususnya kewirausahaan, yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan para santri dan kemajuan SDM Indonesia ke depan.
“Berbagai upaya dan capaian yang diraih, pada 2020, Al Ittifaq berhasil meraih penghargaan Bank Indonesia sebagai Pondok Pesantren Teresponsif untuk penerapan ekonomi digital,” ucapnya.
Herawanto menyatakan, BI Jawa Barat mendukung dan menjadi saksi mata berkembangnya kekuatan ekonomi Pondok Pesantren Al Ittifaq, mulai dari penguatan SDM melalui program wirausaha muda, pembangunan pipanisasi guna pengairan tanaman pertanian, kolaborasi green house dengan Departemen Ekonomi dan keuangan Syariah.
“Digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS yang tentunya mampu melengkapi proses bisnis dari hulu ke hilir guna percepatan produksi dan penjualan telah juga diterapkan di Pondok Pesantren Al Ittifaq,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Anwar Bashori, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan usaha syariah sebagai salah satu sasaran kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bank Indonesia.
“Salah satu strategi utamanya ialah melalui implementasi ekosistem rantai nilai halal di unit bisnis pondok pesantren yang diupayakan dapat terus mendorong pemberdayaan ekonomi syariah dengan parameter peningkatan pertumbuhan usaha syariah di sektor pertanian, food and fashion, wisata halal, dan renewable energy,” jelasnya.
Anwar menambahkan, berbagai program pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren ini merupakan salah satu implementasi rekomendasi pemulihan ekonomi Jawa Barat yaitu penguatan sisi supply dengan mendorong bergeraknya kembali sektor ekonomi utama, termasuk menghidupkan sektor pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Menjaga kelancaran investasi dan mendorong pengembangan UMKM dan pondok pesantren sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya sektor ekonomi kreatif. Hal ini juga sejalan dengan upaya untuk terus menggerakan perekonomian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya. (Parno)