NBandung – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan aksi teror jelang pencoblosan Pilkada serentak 2018 dengan menggelar patroli gabungan bersama TNI.
“Nanti sampai tingkat kabupaten dan kota akan mengadakan patroli gabungan dengan TNI, khusus di bawah dengan babinkamtibmas dan babinsa, monitoring di wilayahnya, memastikan aman,” ujar Kapolda Jabar, Irjen Polisi Agung Budi Maryoto, usai apel kesiapan pengawas pemilihan umum se-Jawa Barat di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (23/6/2018).
Irjen Agung mengatakan, antisipasi ini dilakukan menyusul dengan ditangkapnya beberapa terduga teroris di wilayah Jawa Barat beberapa hari ke belakang. Untuk itu, kata dia, TNI dan Polri sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Setiap ada kegiatan apa pun juga termasuk pengamanan pilkada tentunya akan dilakukan langkah langkah preventif,” kata dia.
Tak hanya aksi teror, Polda bersama TNI juga akan melakukan pengawasan terhadap adanya praktik politik uang. Tim Cyber Polda Jawa Barat dilibatkan untuk memantau dan mengantisipasi adanya kampanye menjelek- jelekkan atau ‘black campaign.’
Seperti dilansir Antaranews Jabar, menurut Kapolda, aparat kepolisian tidak akan segan-segan memproses secara hukum pelaku yang kedapatan melakukan ‘black campaign’ maupun politik uang.
“Saya harapkan tidak ada yang melakukan ‘black campaign’ maupun money politik. Sudah jelas ada contohnya di Garut, lakukan itu lengkap alat bukti kita proses hukum siapa pun juga,” katanya.
Salah satu skema yang akan diterapkan seperti, pengamanan tempat pemungutan suara. Satu anggota kepolisian dan satu anggota TNI akan mengawal tiap TPS di Jawa Barat.
“Kepolisian dibantu Kodam III/Siliwangi sampai di tingkat bawah sudah menyiapkan strategi pengamanan. Yang pertama pengamanan TPS itu sudah di ‘ploting’ (penempatan petugas keamanan), itu bekerja sama dengan Ketua TPS dengan Linmas,” kata dia.***