KILASBANDUNGNEWS.COM – Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung Haru Suandharu menyebutkan Siti Muntamah dan Asep Mulyadi adalah dua nama kader PKS yang terpilih menjadi bakal calon Wali Kota Bandung.
“Evaluasi kita bersyukur suara PKS terbanyak itu harus kita syukuri tetapi penurunan kursi juga harus kita evaluasi. Kenapa tetap kita lakukan, karena tidak lama kita mau menghadapi pilwalkot. Seperti kita ketahui ada bu Siti atau lebih dikenali isteri mang Oded juga calon legislatif DPRD Provinsi Jabar terpilih dengan suara terbesar pertama jadi sudah ada rekam jejaknya dan incumbent,” ujar Haru usai menghadiri acara SilAkbar PKS 2024 di Sport Center Arcamanik, Minggu (19/4/2024).
Dan untuk nama Asep Mulyadi sendiri kata Haru adalah nama hasil penjaringan yang diusulkan anggota dan pengurus DPD dan DPW untuk nanti diserahkan ke DPP (Dewan Pengurus Pusat). Selain itu Asmul sapaan akrabnya merupakan anggota DPRD Kota Bandung terdahulu dan terpilih kembali.
“DPP minta dua nama dan itu terserah DPP mau dari dua nama ini atau yang lain. Kewenangan calon terbaik sampai wilayah, berkas dari DPW sudah kami sampaikan pengennya besok keluar dari dua nama ini. Nanti dari pusat kapan SK keluar, kan juga ada pilkada kota kab dan provinsi,” jelasnya lagi.
Kendati keduanya merupakan anggota DPRD Kota dan Provinsi namun jika nanti terpilih diajukan menjadi wali kota maka mereka bersedia mundur dari legislatif.
Haru pun menyampaikan di Kota Bandung ini raihan suara saat pilpres dan pilkada beberapa waktu lalu terbanyak dibanding partai lain. Sehingga perolehan kursi di legislatif sebanyak 11 kursi otomatis bisa mengajukan cawalkot saja atau sepaket dengan cawawalkot.
“Ya kalau kota Bandung beda ya, tiket full tinggal koalisi partai mana, orangnya siapa dan peluang PKS menang besar. Target kita walkot dari PKS menang dan karena sudah pernah menjadi wali kota kita sekarang prioritas wali kota lagi,” tegasnya.
Bahkan kata Haru, tidak menutup kemungkinan wakil wali kota bisa dari non partai atau independen. Sudah ada sekitar 5 pengajuan dari partai ataupun non yang ingin menjadi cawawalkot.
Ditempat yang sama Ketua DPD Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengatakan PKS tidak membuka pendaftaran dari luar. Penjaringan untuk nama umi Oded dan kang Asmul sendiri cukup lama beberapa tahap.
Setelah ada satu nama resmi yang diberi SK oleh DPP akan didaftarkan ke KPU, namun tugas umi Oded dan kang Asmul kini adalah menyosialisasi diri guna meyakini bahwa mereka kader terbaik untuk menjadikan Bandung lebih baik.
“Salah satunya yakni melanjutkan apa yang sudah dilakukan almarhum mang Oded. Dengan partai lain kami sudah komunikasi seperti Gerindra, Golkar, PKB, secara umum ingin koalisi. Saat ini kami mencalonkan Bandung 1 ya bukan Bandung 2,” jelas Ahmad.
Ahmad pun mengharapkan segala permasalahan umum di kota Bandung bisa diselesaikan oleh wali kota mendatang semisal kemacetan, banjir, sampah, dan lapangan kerja.
“Bisa mencalonkan cawalkot dan wakilnya sendiri tapi kita membuka koalisi karena pembangunan bisa berjalan dengan baik didukung semua pihak. Bisa juga dari calon wakil dari independen, kita lihat sejauh mana cocok, bakalan menang tidak, karena politik itu dinamis ya,” tegasnya.
Mau Tidak Mau Kami Harus Siap
Dimintai tanggapannya disebut DPD dan DPW PKS sebagai bakal calon Wali Kota Bandung Siti Muntamah atau Umi Oded mengaku mau tidak mau dia harus siap.
Malah isteri almarhum wali kota Bandung periode 2020-2024 Oded M Daniel ini mengaku akan melanjutkan program-program suaminya yang sudah baik.
“Mau tidak mau siap tidak siap haru siap dan berani. Saya akan Me-repeat apa yang dilakukan almarhum m oded. Banyak kebaikan dirasakan tadi jd cat penting menjawab ini semua, siap gak siap siap dan berani, sudah konsekuensi kita ketika sudah ditentukan dan memilih mundur dari legislatif untuk ke cawalkot. di PKS ini bukan hanya jabatan tapi pengorbanan memohon ridha Allah,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan kang Asmul bahwa ia direkomendasikan DPD dan DPW menjadikan Bandung lebih baik dengan menjadi wali kota.
Asep akui di kota Bandung banyak masalah, lanjutnya beberapa poin yang harus diselesaikan semisal lapangan kerja setelah covid-19.
“Bandung ini kreatif, ada pusat kuliner, fashion dan lainnya. Itu harus digali, undang pariwisata dengan cara adakan event, meeting, confrence untuk menari warga luar datang ke Bandung, pariwisata ini berkaitan dengan ekonomi juga ya,” ya. (EVY)