KILASBANDUNGNEWS.COM – Dalam rangka meningkatkan kontribusi terhadap kinerja Keanekaragaman Hayati dan memperingati Hari Owa Sedunia, Bio Farma mengajak karyawan untuk melakukan kegiatan Employee Engagement.

Pada kegiatan yang diselenggarakan di Desa Mekarsari, Gambung, Kabupaten Bandung, Bio Farma melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga turut berkolaborasi dengan Yayasan Konservasi Alam Bandung (YKAB) dan The Aspinall Foundation Indonesia. Dalam peringatan Hari Owa tahun 2024, selain melakukan peresmian Suaka Owa, Bio Farma juga memberikan bantuan berupa pembangunan jalur pipa air serta penanaman 200 pohon di sekitar Desa Mekarsari.

VP TJSL, Aset, dan Umum Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti, menyampaikan bahwa Bio Farma terus berkomitmen untuk meneruskan Keanekaragaman Hayati di Indonesia agar generasi mendatang dapat terus menikmatinya.

“Bio Farma memiliki concern khusus terhadap kinerja lingkungan perusahaan, salah satunya adalah pada aspek Keanekaragaman Hayati. Pada hari Owa Sedunia ini, untuk memastikan keberlangsungan hidup spesies ini, Bio Farma mendirikan sanctuary untuk owa agar generasi muda di masa yang akan datang dapat terus menerima manfaatnya dan melanjutkan kinerja Keanekaragaman Hayati di Indonesia,” papar Tjut Vina.

Pembangunan Suaka Owa ini terdiri dari pusat konservasi Fauna, serta sarana edukasi untuk masyarakat terkait konservasi hewan.

Tjut Vina menambahkan pada momentum hari Owa ini, Bio Farma tidak hanya berfokus pada kegiatan Keanekaragaman Hayati saja, namun Bio Farma juga memberikan bantuan kepada warga Desa Mekarsari berupa pipanisasi untuk memudahkan akses air serta penanaman 200 pohon untuk membantu penyerapan air hujan.

“Selain peresmian Suaka Owa, Bio Farma mengajak karyawan dari berbagai unit kerja untuk ikut serta dalam proses penanaman pohon di sekitar area Desa Mekarsari untuk mencegah erosi serta meningkatkan serapan air hujan,” ucap Tjut Vina, Kamis (24/10/2024)

 

“TJSL Bio Farma juga memberikan bantuan berupa pipanisasi untuk memudahkan warga mengakses air bersih. Kami harap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat keberlanjutan untuk Desa Mekarsari,” imbuhnya.

Country Director Aspinall Foundation, Made Wedana menyampaikan pentingnya akses air untuk kelangsungan hidup masyarakat dan hutan tempat suaka didirikan.

“Air bersih sangat diperlukan dan merupakan komoditas penting. Warga Mekarsari membutuhkan akses air bersih untuk sehari-hari serta juga untuk mengantisipasi kekeringan yang mungkin terjadi di musim-musim tertentu.

Dengan adanya akses ini, kami harap Warga Mekarsari tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta memiliki akses air untuk memenuhi keperluan tumbuhan yang ada di hutan suaka ini,”jelas Made.

Sementara itu, Kepala Desa Mekarsari, Ferry Januar Pribadi menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan kontribusi baik untuk pembangunan Desa Mekarsari.

“Saat ini, desa Mekarsari dengan penduduk 6.316 jiwa ini menghadapi peningkatan kebutuhan air bersih, karena distribusinya belum optimal. Semoga kedepannya, kekurangan air bersih dapat teratasi sehingga warga dapat memberikan kontribusi lebih terhadap kelestarian lingkungan terutama hutan suaka ini,”jelasnya.

“Kami berterima kasih kepada Bio Farma dan pihak-pihak terkait yang telah support atas kegiatan-kegiatan disini dengan pendirian suaka Owa di Gambung sebagai tempat edukasi serta pemberian jalur pipanisasi serta penanaman pohon,” pungkas Ferry. (PARNO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.