Bandung – Menghadapi peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berharap hubungan antara buruh, pemerintah dan sektor usaha bisa terjalin dengan harmonis. Peringatan yang dikenal dengan istilah Mayday diharapkan dapat membangun kesepahaman antara tripartit tersebut.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep C. Cahyadi mengatakan, pihaknya merancang agar perayaan Hari Buruh tidak sebatas pada penyampaian aspirasi buruh Kota Bandung tetapi juga ada membangun hubungan yang baik agar iklim industri yang kondusif bisa tetap terjaga.
“Pemkot Bandung dalam beberapa tahun ini kita coba mendesain Mayday ini agar lebih positif. Kita sengaja mencoba bentuknya rangkaian dari April ini. Peringatan Mayday selain menyampaikan aspirasi tentang hak-hak buruh tetapi juga diisi hal positif berupa sarasehan dan bakti sosial,” ungkap Asep dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (26/4/2018).
Rangkaian peringatan Mayday Kota Bandung dimulai dengan menggelar sarasehan antara perwakilan para buruh, pemerintah, dan perwakilan pengusaha. Pada acara tersebut, ketiga unsur tersebut berdiskusi santai tentang kondisi industrial di Kota Bandung. Isu utama yang diangkat adalah menciptakan iklim industri yang baik antara tripartid agar hubungan industrial ini lebih harmonis.
“Harmonisasi ini yang kita bangun dengan lebih baik, tujuannya untuk membuka peluang investasi yang lebih besar sehingga semua pihak, baik buruh, sektor usaha, dan pemerintah sama-sama memperoleh manfaat untuk pembangunan di Kota Bandung yang lebih mantap,” jelas Asep.
Puncak perayaan Hari Buruh Tingkat Kota Bandung akan dilaksanakan pada Rabu, 2 Mei 2018. Hal tersebut karena sebagian besar perwakilan buruh Kota Bandung akan berpartisipasi menyuarakan aspirasi pada perayaan Mayday pada tanggal 1 Mei di Jakarta.
Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Hari Buruh Tingkat Kota Bandung, Hernawan mengungkapkan, acara yang melibatkan 1.500 buruh itu akan dilaksanakan di Sport Center Jawa Barat, Arcamanik, Kota Bandung. Lokasi tersebut dipilih karena fasilitas yang memadai untuk menampung massa yang banyak.
“Kami akan melaksanakan tabligh akbar di situ. Akan ada juga donor darah dan penanaman pohon di sekitar Sport Center Jabar Arcamanik,” tuturnya.
Acara tersebut juga akan diisi dengan penyampaian aspirasi para buruh terkait dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2018 tentang Pengupahan. Sejatinya, menurut Hernawan, Hari Buruh adalah momentum bagi para buruh untuk menyuarakan hak-hak mereka.
“Kita akan mendeklarasikan pernyataan sikap serikat buruh serikat pekerja, baik untuk Pemerintah Kota Bandung, Pemeriintah Jawa Barat, maupun pemerintah pusat dan itu akan diserahkan langsung kepada Penjabat Sementara Wali Kota Bandung yang akan hadir di acara itu,” ujar Hernawan.***