KILASBANDUNGNEWS.COM – Ketua Umum Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan bahwa keputusan untuk memberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berdasarkan kondisi di lapangan. Kasus virus corona saat ini sudah mulai landai dan bahkan cenderung menurun.
Oded menegaskan, kendati data menunjukan penurunan hal itu bukanlah karena Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhenti melacak. Justru pengujian sebelumnya dan yang masih berlangsung tetap gencar dilaksanakan bahkan sampai melebihi target.
Pelaksanaan rapid test sudah mencapai 21.340 tes atau 0,86% dari jumlah penduduk Kota Bandung. Jumlah ini telah melebihi standar, yaitu 0,6%.
“Sedangkan pengetesan PCR (Polymerase Chain Reaction) sudah mencapai 0,42% atau 10.457 spesimen,” ucap Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (26/6/2020).
Meski sudah melebihi target, Oded memastikan, pemeriksaan tetap akan digencarkan. Terlebih kini 80 puskesmas se-Kota Bandung sudah bisa melakukan swab test atau PCR seiring kehadiran Laboratoroium Biosafety Level-2 (BSL-2).
Oded mengungkapkan, dari laporan terbaru diketahui bahwa penurunan data bukan hanya kasus positif cukup saja. Namun juga angka reproduksi yang tetap bertahan di bawah angka 1.
“Hari ini tren kasus positif menurun dari 5,6 orang per hari menjadi 2,2 orang per hari. Angka reproduksi kita berada pada di 0,53 berdasarkan hasil perhitungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut Oded menuturkan, angka kesembuhan di Kota Bandung kini sebesar 62,98%. Data terbaru pertanggal 25 Juni ini mengalami peningkatan sebanyak 13,4% dari periode sebelumnya.
Angka kesembuhan ini juga berbanding lurus dengan menurunnya ruang perawatan yang dihuni di rumah sakit. Termasuk juga menurunnya tenaga kesehatan yang mulai meninggalkan rumah singgah lantaran sudah tidak lagi menangani pasien Covid-19.
Tempat tidur pada ruang isolasi di rumah sakit (RS) dan fasilitas lain terisi 118 tempat tidur (24,23%) dari total 487 tempat tidur. Angka tersebut menurun dari periode sebelumnya sebesar 32%
“Jumlah ruang isolasi di rumah sakit kita juga masih sangat memadai,” ungkapnya.
Atas pertimbangan inilah, Oded memutuskan untuk mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional dan mulai menerapkan AKB di Kota Bandung. (rls)