KILASBANDUNGNEWS.COM – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengungkapkan, Kota Bandung sangat membutuhkan partisipasi kaum milenial dalam pembangunan. Salah satu bentuk partisipasi kaum milenial yaitu turut menyalurkan aspirasinya pada Pemilihan Umum.
Oleh karenanya wali kota menyambut positif kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung mengedukasi kaum milenial melalui program pendidikan pemilih berkelanjutan.
“Harapan saya kehadiran KPU bukan sekadar penyelenggara pemilu melainkan bisa mengedukasi kepada masyarakat terkhusus kepada kelompok milenial,” harapnya yang disampaikan saat menerima audiensi KPU Kota Bandung di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Rabu (9/9/2020).
Menurut wali kota, sosialisasi tentang pentingnya proses politik memang harus terus digelorakan.
“Sosialisasi kepada milenial tentang urgensi sebuah proses politik, ini penting. Karena orang dewasa pun masih belum tune in terhadap proses politik. Entah karena pengaruh kondisi sosial ekonomi ataupun hal lainnya,” ucapnya.
Kendati demikian, pada kondisi saat ini, ia mengingatkan setiap kegiatan wajib memperhatikan protokol kesehatan.
“Harus ada dua aspek yang terpenuhi sebagai target kita, yaitu aspek kuantitas dan aspek kualitas,” lanjutnya.
Menurutnya, aspek kuantitas dilakukan secara virtual (dalam jaringan), teknisnya bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan maupun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Setelah itu, evaluasi mengenai jumlah milenial yang mempunyai potensi dan tertarik pada program tersebut.
“Kemudian beri pendidikan yang lebih intensif. Sebanyak 10 orang saja bisa jadi role model,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Suharti mengapresiasi dukungan Pemkot Bandung. Khususnya yang telah memberikan hibah APBD kepada KPU Kota Bandung.
“Karena dengan hibah APBD ini, kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tidak dianggarkan pada anggaran KPU,” katanya.
Menurut Suharti, meskipun di tengah pandemi Covid-19, edukasi kepada pemilih berkelanjutan harus tetap diberikan secara maksimal. Hal tersebut bisa dilakukan melalui teknologi.
“Aplikasi yang dibuat, nantinya bisa digunakan siswa untuk melakukan pemilu mini (pemilihan Ketua OSIS) dengan menggunakan aplikasi ini. Ada scan wajah untuk mengetahui pemilih atau bukan,” terangnya. (rls)