KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat secara intens melakukan pelacakan dan pengetesan kontak erat Aparatur Sipil Negara (ASN) Gedung Sate terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, pelacakan dan pengetesan kontak erat ASN Gedung Sate yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 80 persen.
“Ketika kami menemukan kasus yang terkonfirmasi positif, artinya kami harus melakukan pelacakan. ASN positif Covid-19 kemana saja selama satu minggu terakhir dan kami akan memetakan itu,” kata Setiawan, di Kota Bandung, Selasa (4/8/2020).
Setiawan menyatakan, pengetesan dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat dan pelacakan kontak ini terhitung cepat karena mayoritas ASN beraktivitas di kantor dan semua ASN Gedung Sate telah melaksanakan swab test dengan metode PCR.
“Sisanya adalah aktivitas dia di luar kantor. Katakan di rumah, ada siapa saja misalnya di rumah, selain di rumah dia punya kebiasaan beraktivitas di mana, 80 persen sudah dilakukan, termasuk keluarga dengan PCR. Kontak erat semua dites dengan metode PCR,” ucapnya.
Setiawan mengatakan, bagi masyarakat umum yang sempat berkunjung ke Gedung Sate tidak perlu khawatir selama menerapkan protokol kesehatan, seperti pakai masker dan jaga jarak, dalam kunjungannya.
“Pertama, kalau kita memang patuh kepada protokol kesehatan dan durasi kunjungan terukur, tidak terlalu khawatir, apalagi menjaga jarak, memakai masker. Kami sendiri menyiapkan masker untuk tamu dan sebelum masuk harus cuci tangan dulu,” imbuhnya.
Setiawan menegaskan bahwa kasus positif di Gedung Sate belum dapat disebut sebagai klaster penularan Covid-19 karena tidak ada penularan masif di dalam satu ruangan. Adapun kasus positif di Gedung Sate tersebar di beberapa Biro apalagi akses Gedung Sate terbuka untuk umum pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Kasus positif Covid-19 di Gedung Sate menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan terutama di ruang tertutup,” imbuhnya. (Parno)