KILASBANDUNGNEWS.COM – Perolehan pendapatan PD Pasar dari hasil retribusi 37 pasar di Kota Bandung dianggap belum optimal. Pasalnya hanya menghasilkan Rp1,6 milyar dari 24 ribu pedagang aktif di seluruh pasar.
“Pengeluaran PD Pasar setiap bulannya sekitar Rp4,4 milyar. Sedangkan pemasukan hanya Rp1,6 milyar,” ujar Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Heri Hermawan.
Heri mengatakan, dari 24 ribu pedagang aktif ini, ditambah dengan 22 pos pendapatan PD Pasar lainnya, semestinya bisa tertagih sekitar Rp2,8 milyar sampai Rp3 milyar.
Defisit di PD Pasar ini, lanjut Heri, lantaran banyak pedagang yang menunggak pembayaran retribusi. Sehingga pembayaran jadi bertumpuk.
“Tunggakan pembayaran ini, terjadi di seluruh pasar,” tegasnya.
Selain itu, juga sistem di PD Pasar sendiri yang diakui Heri harus banyak diperbaiki.
Karena itu, lanjut Heri pihaknya banyak melakukan upaya efesiensi di tubuh PD Pasar. Termasuk tidak memperpanjang kontrak untik 30 orang tenaga kontrak dan tenaga magang. Selain itu, Heri juga melakukan reschedule pembayaran kontrak pembangunan revitalisasi pasar dan penghematan di sektor makan dan minum serta rapat.
“Dari beberapa efesiensi yang sudah kami lakukan, bisa menghemat sampai Rp48%,” terangnya.
Di sisi lain, Heri mengatakan pihaknya akan menarik retribusi dari sebagai dagang dengan cara cashless. Sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kebocoran.
“Sehingga, nantinya pedagang bisa membayar dengan sistem online, melalui sistem pembayaran yang sedang trend, seperti ovo, Dana, dan tidak menutup kemungkinan untuk digunakannya sistem autodebet,” tuturnya.
Untuk itu, Heri mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan perbankan agar jika terjadi tunggakan menjadi kewenangan bank untum menagih ke pedagang.
“Dengan begitu selain akan mengurangi beban petugas penagih. Mengingat jumlah tenaga penagih retribus di setiap apsar hanya 4 orang,” katanya.
Target PAD PD Pasar sendiri tahun ini sebesar Rp3 milyar. Namun karena ada pandemi covid-19, kemungkinan target itu tidak akan tercapai.
“Karenanya kita akan melakukan rasionalisasi lagi nanti,” tuturnya. (EVY)