KILASBANDUNGNEWS.COM – Pelaksanaan debat pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota Bandung digelar KPU di Sudirman Grand Ballroom semalam dikeluhkan para paslon.
Para paslon mengaku waktu debat terlalu malam sehingga khawatir masyarakat kota Bandung enggan mendengarkan visi misi mereka.
“Bagus ya, kan waktunya bobo, ya menurut saya sih pendek waktunya ya, tapi ya kalau memang ini berlaku untuk semua ya kita ikut aja. Itu satu tentang waktu, terutama penyampaian visi. Gak bisa penyampaian visi itu sependek itu. Karena rakyat harus jelas, harus rinci apa sih masalah-masalah, apa yang menjadi pikiran daripada seorang calon Itu aja sebenarnya, ujar Dandan Riza Wardana (Paslon no urut 1).
Masih kata dandan di daerah lain, rata-rata 3 menit sedang di kota Bandung hanya 2 menit.
“Sayang gitu ya. Jadi kita tidak bisa menyampaikan seutuhnya, seutuhnya bagaimana tentang visi yang ada di kandidat. Itu kalau yang saya rasakan seperti itu,’ tegasnya.
Lanjutnya, tidak semua warga akan mendengar kalau jam 9 malam tersebut. Beda kalau prime time jam 7 akan lebih baik lagi.
Hal sama dirasakan Paslon no urut 2 Haru Suandharu. Namun ia berharap jawaban disampaikan bisa dipahami oleh warga Kota Bandung dan warga setuju dengan gagasan ide Haru-Dhani (HD).
“Debat, ya bagus, cuma interaksinya kurang ya, jadi kurang seru sedikit gitu.
Ya terlalu malam, menurut saya baik mungkin jam setengah 8 lah paling malam ya. Agak ngantuk,” ucapnya.
Wakilnya Dhani, menyampaikan karena waktunya malam ia khawatir penonton di rumah tidak menyaksikan.
“Kalau kita sih khawatir itu aja. Tapi kalau untuk kita, insya Allah persiapannya udah siap lah. Usul yang kedua, kalau bisa lebih awal,” ujarnya.
Sementara itu Ketua KPU Kota Bandung Khoirul Anam membenarkan banyak keluhan dari peserta dan juga unsur-unsur lainnya terkait pengadaan penjadwalan waktunya terlalu malam.
“Pertama pertanyaan jadwal waktu jam 9 sebetulnya kita memandang bahwa aktivitas masyarakat sudah di rumah jadi bisa melakukan aktivitas untuk menonton bersama di rumah tapi kalau memang nanti banyak masukan dan saran dari warga kita evaluasi untuk nanti masuk ke debat selanjutnya,” jelas Anam.
Acara debat pertama sendiri kata An berjalan lancar, pendukung di luar dan juga di dalam tertib kondusif.
“Jadi itu jadi poin penting dan semua pendukung juga disini tertib dan juga rapi. Oh iya, untuk tema-tema dan isu yang diangkat juga sudah sesuai. Dan kita kan merumuskannya sudah jauh-jauh hari dengan tim perumus, dengan juga tim panelis. Jadi semua juga keluar dan satu sama lain juga tadi kita pikir juga sangat kolaboratif dan satu sama lainnya,” tuturnya.
Pertimbangan dilaksanakan malam kata dia, melihat jam tersebut warga Bandung sudah selesai beraktifitas dan juga sudah ada di rumah.
“Sama aja kayak nonton bola, bola juga kan jam 8 – 9. Ada juga di Youtube, di channel juga, nanti juga di relay juga. Untuk debat kedua selanjutnya sudah masuk tanggal 19 November, terus juga nanti kita akan menentukan waktu, tempat, dan juga nanti kita akan menentukan panelis-panelis yang akan kita tetapkan,” tegasnya. (EVY)