KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan pasokan oksigen dalam kondisi aman. Produksi oksigen di Kota Bandung mencapai 22.800-25.800 meter kubik per hari.
Kendati demikian, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung (Disdagin), Elly Wasliah menegaskan, pendistribusian tabung oksigen tetap diawasi dengan ketat.
Ia mengungkapkan, di Kota Bandung ada 28 agen oksigen yang beroperasi. Para agen tersebut diminta untuk memberikan pasokan oksigen karena warga membutuhkan. Sehingga warga tidak perlu datang ke filing station.
“Disepakati warga cukup datang ke agen yang ada di Bandung. Agen juga punya kerja sama dengan RS. Dia ada daftar pasien warga yang isoman. Harus ketat karena pasokan terbatas,” katanya pada acara Bandung Menjawab yang berlangsung secara daring, Kamis (8/7/2021).
Elly menambahkan, masing-masing filling station memiliki mitra kerja masing- masing dengan rumah sakit. Wali Kota pun telah menurunkan surat tugas sampai imbauan. Di antaranya surat tugas bagi Pokja pemantauan ketersediaan oksigen.
Beberapa waktu lalu di Kota Bandung memang sempat terjadi kelangkaan oksigen. Namun setelah ditelusuri, hal itu karena ada gangguan di tempat produksi sehingga menjadi penghambat produksi oksigen yang akan dipasok ke Kota Bandung.
“Alhamdulilah berdasarkan di lapangan, kita pastikan pasokan aman,” tutur Elly.
Dijelaskannya, ada 3 perusahaan yang akan memberikan pasokan ke Kota Bandung. Ketiganya adalah, PT Samator Cibitung Bekasi, PT linde Cilegon Banten, dan PT Iwatani Industrial Gas Indonesia Karawang.
Sedangkan filing station oxygen di Kota Bandung ada 5, yaitu PT Aneka Gas Industri (AGI) yang memproduksi 7.000-8.000 meter kubik setara 1.100 tabung medis yang isinya 6 meter kubik. PT Samator Gas Industri (SGI) di Jalan Rumah Sakit dan PT Sari Angin Jalan Sudirman masing-masing memproduksi 4.000 – 5.000 meter kubik. Selanjutnya PT Trijaya Gesesindo memproduksi 2.400 meter kubik, dan PT Sarana Prima Gasindo memproduksi 2.400 meter kubik.
“Total produksi 22.800-25.800 meter kubik per hari yang ada di Bandung. Sesuai arahan wali kota, filing station oxygen fokus ke rumah sakit dan puskesmas,” tutur Elly. (rls)