Bandung – Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana Hadimin mengungkapkan sampai H+5 lebaran, volume sampah di Kota Bandung meningkat hingga 14 persen.
“Untuk volume sampah kita memprediksikan sampai H+5 lebaran itu ada kenaikkan sebesar 20 persen tapi realisasinya dari data ternyata peningkatannya hanya 14 persen. Lebih sedikit dari prediksi namun di sisi lain tetap saja terjadi penumpukan sampah pada titik tertentu,” ujar Deni seperti dilansir dari PRFM, Jumat (22/6/2018).
Deni mengatakan pasca libur Lebaran, terjadi peningkatan volume sampah yang cukup signifikan di beberapa titik keramaian yang ada di Kota Bandung. Antara lain, Alun-alun Kota Bandung, jalan Otista-Tegalega, Pasar Andir – Sudirman, Alun-alun Ujung Berung, Jalan Dago,dan Jalan Cibaduyut Raya.
Jenis sampah yang dihasilkan di titik keramaian mayoritas atau 80 persen merupakan sampah anorganik seperti botol minuman kemasan, kresek, plastik, dan dus-dus sisa makanan. Sedangkan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, 60 persennya merupakan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan pasca Lebaran.
PD Kebersihan Kota Bandung mengerahkan 1.200 orang guna membersihkan sampah pasca Lebaran ini.
“1.200 ini terdiri dari penyapu, supir, kru, angkutan, dan sebagainya. Hampir semua operasional kami tidak diliburkan selama penanganan Lebaran, kami juga telah menyiapkan 105 unit truk sampah, dan mobil-mobil swiper untuk stand by di jalan-jalan utama Kota Bandung,” jelas Deni.
Deni mengatakan, kendala terjadi pada keterlambatannya pengangkutan sampah ke rumah warga. Hal tersebut karena pada arus mudik Lebaran, truk sampah tersendat di Padalarang ketika hendak membuang sampah ke TPA Sarimukti.
“Dari H-4 Lebaran sudah mulai terjadi antrian cukup padat, sampai kemarin H+3 lebaran, itu ada pengaruhnya ke kita yaitu delay-nya pengangkutan. Tapi Alhamdulillah tetap tertangani dengan baik, dan sekarang sudah kembali normal,” terang Deni.***