Bandung – Seniman asal Bandung, Abay D. Subarna memamerkan 14 seni kaligrafinya dalam acara Syahdu Ramadan 1439 H. Menurut Abay, lukisannya dibuat dengan konsep geometri Islami selama proses pembuatan kaligrafi.
“Jadi memvisualisasikan dalam kehidupan, sehingga keseimbangan dalam menuangkan seni sesuai yang kita jalani,” ujarnya di Hotel Prama Grand Preanger Bandung, Minggu (3/6/2018).
Menurut Abay, keseimbangan dalam kaligrafi sesuatu yang bersinergi. Meskipun berbeda konsep, tetapi sebagai umat muslim harus menuangkan seni tersebut sesuai dengan ajaran yang sudah ada.
“Melukis itu dengan hati, kalau konsepnya vertikal berarti manusia dengan Tuhan itu berhubungan baik, sepeti halnya beribadah,” tegas alumni Seni Rupa ITB itu.
“Apapun konsepnya, yang terpenting melukis kaligrafi itu harus sesuai Alquran,” lanjutnya.***