Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengajak warga untuk lebih bijak dalam menyalurkan sedekah, terutama saat bulan Ramadan. Alih-alih menolong, sedekah yang kurang tepat bisa menimbulkan masalah.
Oded meminta agar warganya tak memberikan sedekah kepada pengemis di jalanan. Selain semakin menumbuhsuburkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung, hal itu juga memberikan pendidikan mental yang salah. Dengan begitu, persoalan PMKS menjadi tak kunjung selesai..
“Bukan berarti kita tidak manusiawi, justru kalau mau memberi sesuatu pada tempatnya. Artinya salurkan dengan baik. Tapi kalau diberikan kepada mereka di pinggir jalan, kita mendidik mereka bakal terus begitu,” tutur Oded di Balai Kota Bandung, Senin (27/5/2019).
PMKS memang selalu menjamur menjelang Ramadan dan lebaran. Para pengemis dan anak jalanan bisa ditemui hampir di setiap titik keramaian. Kota Bandung sebagai kota metropolitan kerap menjadi tujuan warga luar kota untuk mengeruk gula-gula ekonomi. Mereka mengupayakan berbagai cara untuk memanfaatkan momentum Ramadan.
Oded mengatakan, tak semua pengemis itu betul-betul membutuhkan. Ia kerap membuktikan, sejumlah penemis ternyata memiliki kehidupan ekonomi yang memadai. Mengemis adalah cara mereka untuk mendapatkan uang dengan lebih mudah.
Oleh karena itu ia menyarankan agar sedekah warga disalurkan melalui lembaga yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, sedekah warga bisa diberikan secara tepat sasaran.
“Kalau membantu orang miskin itu kewajiban kita secara agama. Tapi kalau memberikan kepada pengemis di jalanan, pengemis itu belum tentu miskin. Saya sudah banyak membuktikan, pengemis itu di rumahnya di kampungya mereka punya sawah segala macam. Oleh karenanya, saya mengimbau tidak memberikan itu agar kalau mau sekedah itu tepat sasaran,” sambungnya.
Di sisi lain, Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung selalu bergerak menertibkan para PMKS. Ia sudah meminta agar penertiban tidak hanya pada momentum lebaran saja.
“Iya itu mah (penertiban) tetap. Penertiban tidak hanya hari raya, hari biasa pun mereka tetap menertibkan,” katanya.***