Bandung – Setelah sukses dengan bukunya Simple Stories for a Simple Investor, Nicky Hogan yang merupakan mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2018, kembali meluncurkan buku serupa, bedanya untuk karya kali ini dicetak dengan menggunakan versi braille.
Menurut Nicky, dicetaknya buku dengan versi braille ini untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang termasuk penyandang disabilitas untuk menjadi investor, karena selama ini tiidak ada buku yang mendukung pengetahuan mereka atas investasi.
“Kenapa saya buat versi braille, karena tidak ada buku investasi yang versi braille sedangkan buku lain di braille kan, padahal penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi,” katanya.
Nicky berharap , buku Simple Stories for a Simple Investor ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, termasuk memberikan manfaat kesejahteraan bagi para penyandang disabilitas.
“Saya ingin berbagi kepada semua orang karena kita tahu bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat untuk sesama,” ucap Nicky, saat melaunching buku investasi pasar modal menggunakan huruf braille di Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI), Kota Cimahi, Selasa (2/4/2019).
Buku Simple Stories for a Simple Investor, berisikan catatan pengalaman dan perjalanan Nicky selama berkarir di BEI serta mengupas tentang alasan kenapa masyarakat harus berinvestasi, baik di bursa saham maupun produk lainnya.
Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah 21 alasan kenapa harus berinvestasi, dimana dalam pembahasan ditulis secara gamblang dengan bahasa yang mudah bagi masyarakat awam.
Nicky menambahkan, buku ini adalah kumpulan tulisan mengenai investasi saham yang sebagian besar ada di blog, ditambah beberapa yang sempat dimuat di media massa sebelumnya. Tulisan-tulisan yang sederhana sangat menarik dan mencerahkan.
“Semoga senantiasa mengingatkan kita akan pentingnya berinvestasi, sederhananya berinvestasi saham, dan mudahnya memulai investasi saham. Selain itu juga menjaga semangat kita, membuat kita selalu berpikir positif dan bersikap optimis. Inilah tiga hal yang kita butuhkan saat menjaga investasi jangka panjang kita. Seperti juga saat kita menyelesaikan lari jarak jauh kita,” tuturnya.***
Rep: Suparno Hadisaputro