KILASBANDUNGNEWS.COM – Sedikitnya 343 kios di pasar Ciroyom tutup, begitupun yang semula akan berjualan dan sudah booking tempat sebanyak 200 pedagang tak jadi masuk.

Pengelola pasar Ciroyom Baru Center Iwan Setiawan mengatakan tahun 2018 lalu sempat ada aktivitas berjualan disana begitu akan naik di tahun 2019 akhir terjadi pandemi covid-19. Hal itu membuat pedagang urung berjualan hingga menutup usahanya hingga mini.

“Yang 200 booking juga gak bisa apa-apa, karena ekonomi kaya sekarang ya mau bagaimana lagi, kita gak bisa memaksa pedagang. Ini juga terjadi di pasar Andir dan pasar Baru,” keluh Iwan.

Iwan mengaku sudah melakukan berbagai upaya bahkan menggratiskan sewa kios pun dilakukan, namun pedagang take kunjung mau julanan disana.

Begitupun menggelar acara-acara menarik rupanya tak kunjung membuahkan Basil.

“Baiknya kaya gimana mohon kepedulian pemerintah, disisa waktu kesepakatan sistem BOT (bangun, kelola, dan transfer) kita ini 20 tahun, semoga ada solusi ya,” harapnya.

Untuk lantai dasar sendiri peruntukaan pedagang basahan semisal daging ikan, ayam, Dan sapi kesepakatan kerjasama tinggal 1 tahun lagi. Namun is akui lantai dasar menampung 1000 pedagang ITU masih berjualan normal.

Sedang untuk lantai 1 berisi 1000 lapak dan lantai 2 berisi 100 kios semula peruntukan pusat busana atau centra fashion sama sekali tak berjalan sesuai harapan.

“Kami juga meminta pihak pemerintah bagaimana sharing nya kami minta bantuan Pemkot melalui Perumda Pasar. Biaya operasional kita ya tertutup dari lantai dasar. Tapi nanti kedepan karena kontrak masih sampai 2035, bagaimana kami bayar listriknya. Saat ini saja abodemen listrik sekitar 180 juta sebulan. Kami ingin memasarkan pasar ini,” ucapnya.

Masih kata Iwan, semula pasar Ciroyom ini bukan pembangunan pasar yang sudah ada pedagangnya tapi relokasi dari terminal jadi pasar dan relokasi bagi pedagang kaki lima di Rajawali, Sudirman, Cimindi dan sekitarnya namun ternyata Pemkot tidak sanggup memasukan para PKL itu ke pasar tersebut.

“Untungnya pedagang disini kuat mental,” tandasnya disela acara silahturahmi bapak Bandung notabene sempat jadi Wali Kota periode 2003 – 2013 Dada Rosada, di aula pasar Ciroyom baru center.

Sementara itu menurut Dada Rosada, pasar Ciroyom dibangun diera dia menjabat wali kota Bandung kala itu. Sehingga ia menyarankan pengelola pasar untuk terus melakukan promosi.

“Tadi saya sampaikan ke pak Hadi karena ini saya juga yang membangun waktu jadi wali kota sekarang ternyata kosong tidak ada pembeli ataupun pedagang, oleh karena itu sementara upayanya lakukan lah upaya sosialisasi tentang bagaimana baiknya berdagang dan membeli disini. Iklan menjadi sangat penting disini media masa dan juga fasilitas-fasilitas lain yang dimasyarakat luar dibutuhkan diadakan disini karena iklan daya tarik luar biasa promosi,” ucap Dada. (EVY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.