Bandung – Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari anggota Motor Disable Federation (Modif) Indonesia dan pengendara Grab mengikuti pelatihan defensive driving yang dilaksanakan di Areal Parkir Lottemart Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, sebagai bagian dari rangkaian program Michelin Safety Academy (MSA) 2018 yang dilaksanakan pada 3-20 Oktober 2018.

Public Affairs and Corporate Communications Michelin Indonesia Nora Guitet mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menghadirkan mobilitas yang lebih aman dan lebih baik bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

“Pelatihan yang merupakan bentuk kerja sama Michelin dengan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, Jawa Barat, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI),” ucapnya.

Menurut Nora, para penyandang disabilitas memiliki kebutuhan mobilitas yang sama seperti halnya anggota masyarakat pada umumnya, sehingga memandang penting untuk memberikan edukasi keselamatan berkendara serta keterampilan defensive driving kepada sebanyak mungkin pengendara, dalam hal ini para penyandang disabilitas dan pengemudi online.

“Tahun ini kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari program MSA 2018 dengan mengundang komunitas Modif dan para pengemudi Grab agar lebih memahami cara berkendara yang aman di jalan,” ujarnya.

Nora menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya tidak hanya memberikan edukasi mengenai cara berkendara yang aman, tetapi juga menanamkan perilaku berkendara yang baik selama di jalan serta mematuhi peraturan lalu lintas agar menjadi pengendara yang bertanggung jawab.

“Program ini merupakan wujud nyata kampanye Michelin, Perfection in Safety, dalam rangka mewujudkan mobilitas yang lebih aman dan lebih baik kepada seluruh kalangan masyarakat di Indonesia berdasarkan tiga pilar keselamatan melalui pemberian edukasi yang berkelanjutan, inovasi produk, serta pelayanan purna jual yang baik,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Motor Disable Federation (Modif) Indonesia, Janwar Nugraha menyatakan, pelatihan defensive driving sangat diperlukan karena masalah keselamatan berkendara di jalan berkaitan erat dengan penambahan penyandang disabilitas saat ini.

‘Berdasarkan data Modif Indonesia, 10 persen penambahan disabilitas berasal dari korban kecelakaan lalu lintas, karenanya menyadari pentingnya untuk terus memperhatikan keselamatan berkendara di jalan,” ujarnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.