Bandung – Pembangunan konstruksi sistem transportasi massal Metro Kapsul Bandung rencananya dilakukan pada September 2018. Pertemuan antara Pemerintah Kota Bandung dan Kementerian Perhubungan memastikan dimulainya rintisan kereta ringan di Kota Bandung tersebut.
“Mereka mengupayakan akhir September ground breaking untuk tahap I. (trasenya) Yang kemarin saya soft launching itu (koridor III). Itu skemanya. Sedang dirapatkan sekarang. Jadi, konstruksi sudah bisa dimulai,” kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/8/2018).
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, pemerintah pusat akan membantu pembiayaan konstruksi Metro Kapsul Bandung. Proyek kereta dengan jalur layang itu akan dimasukkan pemerintah pusat dalam program prioritas setelah perhelatan Asian Games selesai.
“Saya rapat dengan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) juga, akan memulai LRT Bandung Raya, percepatan. Sehingga ada dana-dana dari pusat yang akan digelontorkan secepatnya ke sistem transportasi (Kota Bandung),” katanya seperti dilansir PRFM dari pikiran-rakyat.com.
Berdasarkan hasil evaluasi selama ini, dukungan dana dari pemerintah pusat dinilai sangat berarti. Mengingat Pemerintah Daerah belum mampu membiayai pembangunan yang berbiaya tinggi.
“(Kendala realisasi LRT selama ini) Duit. Isunya selalu biaya. Makanya (proyek LRT) Palembang jalan karena dikasih APBN 100 persen, kan. Jadi, kendalanya bukan di ilmu tetapi uang,” ujar Emil.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah melengkapi syarat yang dibutuhkan, seperti rancangan teknik terinci (DED) dan perencanaan fisik. Dari hasil perhitungan, metro kapsul dipilih karena paling murah dibandingkan LRT yang telah dibangun di Jakarta dan Palembang.
“Kemungkinan (yang dipilih) metro kapsul, karena lebih murah 50 persen. Kalau yang Palembang itu Rp 400 miliar per kilometer, kalau yang metro kapsul hanya Rp 200 miliar per kilometer,” ujarnya.
Proyek Metro Kapsul Bandung telah dicanangkan sejak Februari 2018. Pemerintah Kota Bandung menyediakan lahan melalui aset PD Pasar Kota Bandung. Maka, trase koridor III sepanjang 8,5 kilometer ini terhubung melalui titik pasar seperti Pasar Baru, ITC Kebonkalapa, Pasar Ancol, Pasar Palasari, dan Pasar Kosambi.***