KILASBANDUNGNEWS.COM – Antusiasme masyarakat Indonesia dalam berkoperasi baru mencapai 8 persen. Sementara persentase untuk skala internasional mencapai 16 persen.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki seusai menjadi pembicara dalam acara Peringatan Hari Koperasi ke-75 Tingkat Provinsi Jawa Barat di IKOPIN University, Jatinangor, Sumedang, Selasa (12/7/2022).
“Kalau dilihat dari rata-rata orang Indonesia dalam berkoperasi baru 8 persen, sementara sedunia baru 16 persen,” kata Teten.
Menurut Teten, upaya meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap koperasi, salah satunya dengan pembenahan ekosistem kelembagaanya.
“Persoalan yang sering muncul semisal ada koperasi simpan pinjam yang bermasalah, tapi tidak ada solusi yang bisa dilakukan secara kelembagaan, itu yang sedang kami benahi,” paparnya.
Teten melanjutkan, sistem kelembagaan koperasi mesti dibenahi agar akuntabilitas dan tata kelola menjadi lebih baik. Sehingga koperasi dapat mengembangkan sektor usahanya.
“Jadi isu-isu negatif tentang koperasi dapat kita atasi,” ujarnya.
Teten memaparkan, sektor usaha koperasi perlu dikembangkan seluas-luasnya. Hal itu mengingat sistem koperasi tidak hanya mengurusi soal ekonomi marginal.
“Misal kami kemarin dengan Presiden saat meninjau pengolahan CPO (minyak sawit mentah) dan minyak sawit, sekarang sudah kita serahkan ke koperasi, koperasi harus merambah ke sektor-sektor produksi, ke sektor-sektor yang menjadi bagian keunggulan ekonomi nasional,” paparnya.
Teten menilai, koperasi akan menjadi salah satu solusi masyarakat di masa mendatang, terutama memasuki era web 3. Dimana era tersebut memiliki konsep yang diusung berupa blockchain (bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi).
“Saya sudah lihat trennya, saya tidak khawatir, justru di era web 3 dengan konsep blockchain, itu koperasi justru akan semakin kuat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-75 tahun 2022 dilaksanakan secara kolaboratif antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
“Dalam hal ini Dinas KUK Jabar, Ikopin University serta dukungan bank BJB,” ujarnya.
Kusmana mengatakan, melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stakeholders, koperasi kedepannya akan lebih berperan dalam memajukan perekonomian, baik skala daerah maupun nasional. Hal itu tidak terlepas dari partisipasi generasi muda dalam pembangunan, pemberdayaan, dan pengembangan koperasi.
“Peran nyata generasi muda dalam pembangunan perkoperasian menjadi titik tolak upaya modernisasi koperasi yang syarat dengan penggunaan teknologi seiring perubahan pola perilaku di masyarakat,” ucapnya. (Sumber : Detik.com)