KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebagian besar wilayah Jawa Barat merupakan daerah yang rawan bencana, baik itu bencana tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung.
Karenanya menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Adwin Singarimbun, pihaknya melakukan pemantauan selama 24 jam dan koordinasi kesiapsiagaan bersama 1.800 personel baik dari pemerintah, TNI/Polri, hingga relawan termasuk kesiapan peralatan.
“Berdasarakan surat edaran dari Kepala BNPB kami meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi-potensi kejadian bencana akibat cuaca yang ekstrim,” kata Adwin, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Jumat (27/12/2019).
Adwin juga meminta kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran dalam mengantisipasi bencana, karena masyarakat buka jadi objek, tapi jadi subjek berdaya, dimana mereka harus mampu mengurangi risiko bencana di wilayahnya.
“Ketika mereka menjadi subyek yang berdaya, masyarakat mampu untuk mengurang resiko bencana di wilayahnya karena yang paling penting adalah kesiapsiagaan masyarakat bisa menyelamatkan diri dari bencana,” ucapnya.
Adwin mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya dalam menghadapi bencana di wilayahnya masing-masing.
“Masyarakat harus mengetahui potensi bencana, bagaimana kita mengurangi resiko bencana, hal-hal itu minimal harus diketahui oleh masyarakat,” ujarnya. (Parno)