Bandung – Inovasi ATM Beras di Kota Bandung mendapat respon positif dari masyarakat. Selain dapat membantu masyarakat miskin, ATM beras juga menggugah kepekaan sosial warga mampu untuk berdonasi.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menempatkan 6 unit ATM Beras di rumah-rumah ibadah di 6 kecamatan se-Kota Bandung, salah satunya di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Gedebage. Baru satu bulan ATM Beras itu dioperasikan, sudah ada donatur yang akan menyumbangkan beras untuk warga miskin yang disalurkan melalui fasilitas itu.
“Sudah ada donatur yang akan menyumbangkan beras yang bisa meng-cover sampai 220 KK (Kepala Keluarga) setiap bulan. Kalau diuangkan itu senilai Rp24 juta,” tutur Elly dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (18/10/2018).
Elly menyatakan, Pemkot Bandung bersyukur karena mulai ada partisipasi dari masyarakat untuk mendukung program pengentasan kemiskinan di Kota Bandung. Ia pun mengajak warga Bandung lainnya yang mampu untuk berdonasi di ATM Beras yang sengaja ditempatkan di rumah-rumah ibadah.
“Pemkot Bandung ini hanya trigger (pemicu) untuk menarik partisipasi masyarakat. Kami bekerja sama dengan pengurus masjid dan gereja agar mereka mencari donatur yang bisa melanjutkan program ini. Kalau sekarang dari Pemkot dulu selama satu tahun, nanti diharapkan DKM atau pengurus gereja bisa mencari donatur sendiri,” ucap Elly.
Selain di masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, lima lokasi ATM Beras lainnya adalah Masjid An-Nur Kec. Antapani, Masjid Atlas Kec. Kiaracondong, Masjid Al-Ikhlas Kec. Cicendo, Masjid Al-Ftroh Kec. Bandung Kulon, dan Gereja Tabernakel Kec. Cibeunying Kaler.
Setiap bulan Pemkot Bandung mengalokasikan beras untuk disalurkan kepada 75 KK di setiap ATM Beras. Satu KK mendapatkan jatah sebanyak 10 kg beras premium seharga Rp12.000. Dispangtan juga akan menambah 6 unit ATM Beras pada bulan November 2018 mendatang.
“Jadi akan ada 12 ATM Beras pada November sehingga bisa memfasilitasi 900 KK,” tutur Elly.
Elly menambahkan, program ini merupakan salah satu cara Pemkot Bandung untuk mengentaskan kemiskinan. Pemerintah mencatat ada 63.000 KK yang termasuk kelompok warga miskin. Dari jumlah tersebut, sebanyak 52.000 KK sudah mendapatkan bantuan melalui program Bantuan Pangan Non-Tunai dari pemerintah pusat.
“Artinya masih ada sekitar 12 ribu KK yang belum mendapat bantuan. Dengan program ini, setidaknya sudah 1.100 KK bisa ter-cover, alhamdulillah,” kata Elly.***