KILASBANDUNGNEWS.COM – Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) yang merupakan salah satu jenis lutung asli Indonesia ini populasinya kian menurun.

Pasalnya, keberadaan lutung jawa di Kampung Muara Bendera, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus mengalami penurunan.

Saat ini, jumlah lutung jawa kini tidak lebih dari 81 ekor.

Masalah penurunan satwa tersebut akibat penyusutan hutan mangrove yang merupakan habitat lutung jawa.

Penyusutan hutan mangrove sebagian besar disebabkan karena penebangan hutan secara ilegal oleh masyarakat.

“Setiap tahun ada penyusutan 10 sampai 20 meter. Bahkan sejak 1980 sampai 2015, hutan mangrove seluas tiga kilometer sudah hilang,” kata Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Aliansi Pemuda Bahagia Tangguh (Alipbata), Kurtubi, seperti dilansir Pikiran Rakyat, Jumat (13/12/2019).

Penyusutan yang terjadi pada hutan mangrove berdampak pada kurangnya sumber makanan lutung yang menyebabkan satwa tersebut berkelahi berebut makanan.

“Mereka berebut makanan karena sumber makanan berkurang. Bahkan ada yang sampai berkelahi. Tiga minggu yang lalu saja ada induk lutung yang mati karena tidak ada makanan,” tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa normalnya Lutung Jawa terdiri atas satu kelompok kecil yang berjumlah 10 sampai 12 ekor dan membutuhkan area untuk mencari makanan seluas 12 hektar.

“Sedangkan saat ini di muara Sungai Citarum Selatan cuma 7 hektare, itu pun warga masih menebang pohon mangrove,” katanya.

Kurtubi juga berharap pemerintah bisa membantu pencegahan punahnya lutung jawa, karena ia mengakui kelompoknya yang memiliki kepudulian terhadap masalah ini tidak bisa berbuat banyak.

“Kita hanya mengingatkan masyarakat kalau keberadaan hewan-hewan itu sangat penting. Jadi jangan sampai punah. Kita berharap ada campur tangan pemerintah daerah. Agar mereka tetap punya lahan untuk hidup,” kata dia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.