Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Rina Indiastuti.

Bandung – Kebutuhan guru yang memiliki kompetensi saat ini sangat diperlukan dalam menghadapi era digital dan revolusi induatri 4.0 sehingga sangat penting untuk melakukan revitalisasi terhadap Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK). Demikian dikemukakan Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Rina Indiastuti.

“Ada beberapa kondisi yang mendesak revitalisasi tersebut dilakukan, di antaranya, rendahnya kualitas guru Indonesia, kekurangan guru vokasi sebanyak 122.000 orang, hanya ada beberapa prodi pendidikan vokasi di LPTK, belum ada LPTK Vokasi dan PPG Vokasi, serta kurikulum  PPG belum relevan dengan  dunia usaha dan dunia industri,” ucapnya.

Dalam seminar nasional bertajuk “Refleksi Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2013-2018” Rina mengharapkan, adanya peningkatan kualitas dengan PPG daring sebagai solusi untuk pemerataan kualitas pendidikan guru dimana penerapan Sistem PPG Hybrid Learning dapat menghasilkan lulusan yang unggul.

“Kita  harapkan Sistem PPG Hybrid Learning dapat menghasilkan lulusan yang unggul dan berkarakter dan mempunyai nilai-nilai kebangsaan serta relevan dengan perkembangan era industri 4.0 sehingga dapat menghasilkan kualitas peserta didik yang baik,” katanya.

Rina menyatakan, Pengembangan PPG Hybrid Learning mampu memfasiltasi 47.033 mahasiswa selama 2 tahun (2018-Mei 2019) lebih banyak dibanding PPG reguler yang memfasilitasi 20.532 mahasiswa selama 6 tahun (2013-2018).***


Rep: Suparno Hadisaputro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.