KILASBANDUNGNEWS.COM – Lembaga Keuangan Mikro (LKM) harus dioptimalkan oleh pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19. Demikian dikemukakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran (Unpad), Harlan Dimas dalam Webinar “Peluang dan Tantangan Keuangan Mikro Bagi UMKM pada Era dan Pasca Pandemi”, Kamis (1/10/2020).
Menurut Harlan, LKM halnya seperti Bank Wakaf Mikro (BWM),sangat mampu untuk menjangkau lebih luas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diyakini menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi.
“Pemerintah bisa mengoptimalkan dan melibatkan LKM dalam upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, karena keuangan mikro mampu menjangkau lebih luas UMKM,” ucapnya.
Harlan menyatakan, LKM merupakan lembaga keuangan yang diyakini paling mampu dalam mengalirkan modal kepada usaha mikro dan kecil di sektor informal yang saat ini sangat membutuhan suntikan dana.
“Dari hasil beberapa kajian yang dilakukan, menunjukkan bahwa LKM berdampak positif kepada masyarakat dalam peningkatan perekonomian,” kata Harlan, dalam Webinar yang diselenggarakan Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Harlan mengatakan, berdasarakan hasil kajian yang dilkukan Bank Dunia menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2018 hampir 500 juta masyarakat miskin disejumlah negara bertambah baik kehidupnya karena adanya peran dari LKM.
“LKM dapat menjangkau 73% perusahaan mikro yang tidak terjangkau bantuan pemerintah. Dan tingkat pengembalian pembiayaan yang disalurkan cukup besar mencapai 98%,” imbuhnya.
Karenanya menurut Harlan, dengan tekanan perekonomian saat ini, tentunya LKM merupakan salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
“Usaha mikro dan kecil banyak menyerap tenaga kerja. Dengan modal sedikit mereka namun menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merangkul semua, adil serta mengurangi kemiskinan sekaligus mengurangi ketimpangan ekonomi,” pungkasnya. (Parno)