KILASBANDUNGNEWS.COM – Soda Ash, atau umumnya dikenal sebagai soda abu, merupakan salah satu komponen dasar kimia yang sangat dibutuhkan dalam beberapa industri, dari mulai digunakan sebagai bahan deterjen dan turunannya, hingga lembar kaca dan juga turunannya.
Namun hingga kini Indonesia belum memiliki industri (manufacturing plant) soda ash sendiri, dan harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, padahal bahan baku cukup melimpah di tanah air hingga 1,2 juta ton pertahun.
Untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan perlunya pembangunan industri soda ash di dalam negeri, Panitia 80 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia, menggelar Kompetisi Esai Nasional bertajuk Industri Soda Ash di Indonesia.
Ketua Umum Panitia 80 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia, Tirto Prakoso Brodjonegoro, acara yang digelar mulai 8 Mei 2021 lalu, telah berhasil menarik 217 peserta, baik individu atau pun kelompok, yang berasal dari berbagai kalangan, yaitu pelaku industri, masyarakat umum dan pelajar.
“Peserta yang ikut, memang cukup antusias. Dari hasil seleksi terhadap 82 esai yang masuk, terpilih 5 finalis yang pada babak final ini akan memperebutkan total hadiah 100 juta rupiah,” kata Tirto.
Sementara Ketua Panitia Kompetisi Esai Nasional Panitia Ricky Wargakusumah mengharapkan, kompetisi ini diharapkan bisa menyampaikan kebangkitan industri kimia di Indonesia. Karena,walaupun pabrik pupuk ada tapi masih bergantung impor.
“Masih banyak PR nya, bagaimana kalau kita tidak bisa impor soda ash, akan makin terasa kehilir dalam kondisi darurat. Indonesia perlu pemandangan baru bagaimana meningkatkan ketahanan industri kimia. “Generasi muda punya bekal. Ini jadi harapan kami dengan menggelar pertandingan eseai yang dilihat gagasan dan penyampaian karena perlu ada gagasan baru,” ujarnya.
Adapun Lima esai yang menjadi finalis adalah:
1. Optimis Membangun Jembatan Devisa Melalui Industri Soda Ash sebagai Langkah Awal Kebangkitan Ekonomi Nasional oleh Apridah Cameliawati Djohan, Biro Organisasi dan SDM, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
2.Teknologi Karbonasi sebagai Langkah Awal Swasembada Soda Abu di Indonesia dari Emisi Gas Buang Bahan Bakar Fosil, oleh Bangkit Dana Setiawan, Pratitis Mega Adinata, Vicky Wijaya dari Chandra Asri Petrochemical
3. Menakar Penerapan Proses Modified Solvay (MS) untuk Kemandirian Industri Soda Ash Indonesia oleh Fauzi Yusupandi, dari Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung
4. Industri Soda ash: Menjawab Kebutuhan Indonesia dari Kacamata Kimia, Industri, dan Ekonomi, oleh Muhammad Taruna Aldiramadan, dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
5. Industri Soda Ash di Indonesia, Haruskah Ada? oleh Siska Mutiara, dari Program Pasca Sarjana Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung .
Kelima finalis ini akan mempresentasikan ide esainya di hadapan para juri yaitu Ir. Muh. Khayam, MT, IPU, sebagai Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI, Drs. Johnny Darmawan MSi, sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian, KADIN Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, ST, MSc (Eng), IPU, ACPE. sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Hari Supriyadi, MM, IPU, ASEAN Eng. sebagai Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri dan Prof. Dwiwahju Sasongko, PhD. Sebagai Guru Besar Teknik Kimia ITB. (Parno)