Bandung – Sampah memang menjadi salah satu masalah perkotaan, terutama untuk wilayah kota yang padat dan sibuk seperti Kota Bandung. Dalam sehari, PD Kebersihan Kota Bandung mengangkut setidaknya 1.300 ton sampah dari seluruh wilayah.
Jumlah itu sempat meningkat 7,4 persen pada bulan Ramadan. Direktur Umum PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari Hidayat mengungkapkan, hal itu sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi warga Kota Bandung yang sebagian besar beragama Islam.
“Itu faktor budaya buka bersama dan jajan yang memang meningkatkan volume sampah,” ungkapnya dalam Bandung menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (18/6/2019).
Peningkatan itu mencapai titik puncak pada malam takbiran. Warga Kota Bandung dan wisatawan berbondong-bondong datang ke pusat keramaian. Sebagai antisipasinya, PD Kebersihan meningkatkan kesiagaan menghadapi melonjak jumlah sampah.
“Puncaknya di malam takbir, orang biasanya keluar, menikmati suasana menjelang idulfitri. Pada Hari Raya Idulfitri kami memutuskan untuk tidak libur,” katanya.
Gun Gun mengutarakan, ada 1.406 petugas yang bekerja di malam takbir. Mereka membersihkan sampah di titik-titik utama yang telah diprediksi akan menghasilkan sampah paling banyak. Di antaranya di Alun-alun Kota Bandung, Alun-alun Ujungberung, dan Taman Tegallega.
Karena pada hari lebaran, TPA Sarimukti ditutup, PD Kebersihan mengantisipasi dengan mengangkutnya lebih awal. Pada H-2, ada 1488 ton sampah yang diangkut ke Sarimukti. Pada H-1, jumlahnya melonjak menjadi 2.200 ton atau meningkat sekitar 98 persen. Hal itu untuk menghindari tumpukan sampah lebih banyak di hari lebaran. Karena pada hari lebaran, PD Kebersihan tidak mengangkut sampah.
“Jadi sebetulnya kenaikan sampahnya tidak begitu signifikan. Paling hanya 5-10 persen, itupun hanya di titik-titik tertentu saja. Di luar itu, relatif tidak terjadi peningkatan. H+1 jumlahnya turun lagi sekitar 75 persen. Jadi itu hanya mekanisme pengangkutan saja,” beber Gun Gun.
Pascalebaran dan masa liburan, PD Kebersihan juga berupaya ekstra menjaga kebersihan di pusat-pusat keramaian. Pengaduan banyaknya sampah pun sempat sampai ke telinga pimpinan PD Kebersihan. Menanggapi itu, Gun Gun menilai itu hanya soal jam kerja para petugas.
“Kami sudah bagi ke dalam beberapa sif. Ada jam kerjanya. Biasanya kalau ada laporan penumpukan itu setelah jam kerja petugas. Petugas pergi, terjadi penumpukan baru, dan biasanya akan diatasi oleh sif selanjutnya. Langsung kami tangani,” imbuhnya.
Di sisi lain, ia mengapresiasi kepedulian warga Kota Bandung akan kebersihan kotanya. Banyak warga yang bersedia menjadi relawan dan membantu membersihkan tempat-tempat liburan wisatawan.
“Karena musim liburan itu banyak wisatawan dari luar kota juga. Banyak pengunjung dari luar Bandung, karena kalau warga Kota Bandung bisa kita lihat sehari-hari relatif sudah sadar,” katanya.***