KILASBANDUNGNEWS.COM – Universitas Indonesia Membangun (Inaba) melepas sebanyak 444 lulusan yang tersebar dari program magister dan sarjana program studi terbaiknya.
Rektor Inaba, Mochamad Mukti Ali mengatakan bahwa para mahasiswa yang dikukuhkan telah mendapatkan pendidikan pelatihan di dunia kampus. Sebagai wujud nyata Inaba untuk mendorong lulusan berkembang dan menjawab tantangan industri.
“Supaya bisa berguna bagi seluruh masyarakat. Intinya bagaimana mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama ini,” kata Mukti Ali, ditemui seusai acara, di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung, Sabtu (5/10/2023).
Menurut Mukti Ali, Inaba membuat kebijakan untuk mewadahi kompetensi yang dimiliki mahasiswa di bidangnya masing-masing. Sehingga harapkan para lulusan akan lebih mudah cepat diserap oleh dunia kerja, karena memang kita punya kompetensi skala internasional.
‘Selama masa kuliah, ada pembekalan kepada mahasiswa terutama terkait program Indonesia Emas 2045. Pendidikan memiliki peran krusial dalam mewujudkan Indonesia Emas salah satu caranya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, kompetitif, dan inovatif, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,” tutur Mukti Ali.
Mukti Ali memaparkan bahwa peningkatan SDM Ini sesuai dengan visi misi Inaba bahwa ingin menjadi digital entrepreneur university, dengan memberikan bekal pada anak didik untuk menjadi entrepreneur.
“Ini dibuktikan dengan beberapa mata kuliah yang langsung praktek,” ujarnya.
Ketua Yayasan Indonesia Membangun, Arif Kusuma Among Praja memastikan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas SDM di lingkungan kampus, terutama dosen.
“Dosen sebagai SDM utama harus selalu didorong untuk berkembang, baik dari segi pendidikan maupun kompetensi profesional. Kami harus bisa merekrut dosen yang berkualitas dan membina mereka hingga mencapai jenjang tertinggi, seperti menjadi guru besar. Peningkatan kapasitas ini diperlukan agar mereka mampu menjawab tantangan perubahan dunia industri,” papar Arief.
Menurut Arief, dalam menghadapi perkembangan industri yang dinamis, perguruan tinggi perlu selalu beradaptasi. Salah satunya dengan melibatkan praktisi industri sebagai dosen tamu dan meningkatkan kualifikasi akademik para dosen tetap melalui jenjang pendidikan lebih tinggi, seperti program doktoral.
“Dosen harus selalu update dengan ilmu pengetahuan terbaru. Kami dorong para dosen untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah atau luar negeri. Jika mereka tidak mendapatkannya, yayasan akan membiayai pendidikan tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Kelembagaan Sarana dan Prasarana LLDIKTI Wilayah IV, Lestari berharap lulusan Inaba tidak hanya berfokus pada mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha sendiri.
“Di zaman sekarang, lulusan harus bisa memanfaatkan peluang yang ada. Jangan hanya berdiam diri menunggu pekerjaan, tetapi sebisa mungkin menciptakan lapangan pekerjaan, apapun bidangnya,” katanya.
Menurut Lestari, kecenderungan dunia kerja saat ini lebih mengarah pada kewirausahaan karenanya mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk melihat peluang bisnis di sekitarnya.
“Kalau kita hanya menunggu lowongan pekerjaan, saingannya sangat banyak. Jadi, sambil menunggu, sebaiknya lihat peluang pekerjaan apa yang bisa dijalankan,” pungkasnya. (PARNO)