KILASBANDUNGNEWS.COM – Lembaga Survei Polsight merilis hasil survei opini publik & preferensi politik masyarakat Kota Bandung Juli 2024 yang dilaksanakan di lapangan pada tanggal 26 – 30 Juni 2024 lalu.
Menurut Analis Politik sekaligus Direktur Riset Lembaga Survei Polsight, Kiki Pratama, M.Si. Sampel diperoleh melalui metode riset stratified-systematic random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden yang tersebar di semua kecamatan dan semua kelurahan di Kota Bandung dengan Margin of Error dalam survei ini ± 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei Polsight kali ini berfokus pada pergerakan angka popularitas & elektabilitas masing-masing bakal calon yang akan maju dalam Pilkada Kota Bandung 2024.
“Untuk Top of Mind calon Walikota Bandung nama Atalia Praratya memiliki angka yang paling tinggi dengan 15,33%” jelas Kiki. Sementara untuk popularitas bakal calon Walikota Bandung, Atalia Praratya pun menjadi kandidat yang paling populer dengan angka 97,33% dan nama bakal calon yang angka popularitasnya paling kecil adalah Ridwan Dhani Wirianata dengan angka 7,08%” lanjut Kiki.
Selanjutnya, Kiki memaparkan persentase suara pada simulasi tertutup 13 bakal calon Walikota Bandung.
“Elektabilitas Atalia Prataya mendapat angka paling tinggi dengan angka 48,00%, diikuti M. Farhan 11,17%, Erwin 8,75%, Asep Mulyadi 6,75%, Siti Muntamah 6,00%, Sonny Salimi 5,58%, dan nama-nama lain hanya memiliki angka elektabilitas di bawah 2,50%. Sementara bakal calon yang memiliki angka elektabilitas paling rendah adalah Ridwan Dhani Wirianata dengan angka elektabilitas hanya 0,75% saja dan masih ada 4,58% responden yang belum menentukan pilihan.” jelas Kiki.
“Sementara untuk simulasi tertutup 8 bakal calon walikota (tanpa menyertakan nama Atalia Praratya), M. Farhan mendapatkan persentase yang paling tinggi dengan 28,67%, disusul Erwin 19,92%, Siti Muntamah 15,33%, Asep Mulyadi 12,08%, Sonny Salimi 10,08%, Arfi Rafnialdi 2,75%, Dandan Riza Wardana 2,58%, dan Ridwan Dhani Wirianata 1,00%, serta 7,58% responden belum menentukan pilihan” lanjut Kiki.
Lalu dalam hal alasan memilih calon walikota, karena berpengalaman dan sudah terbukti menjadi alasan yang paling tinggi dengan 26,90%.
“Hampir di setiap survei Polsight, alasan memilih calon walikota karena sudah berpengalaman selalu menjadi alasan paling tinggi, artinya masyarakat Kota Bandung memang menginginkan walikota yang
sudah punya pengalaman dan sudah terbukti kerjanya. Baik pengalaman di pemerintahan, pengalaman menjadi anggota dewan ataupun pengalaman memimpin sebuah organisasi” jelas Kiki.
Berikutnya Kiki menjelaskan latar belakang partai politik Calon Walikota Bandung.
Kiki menjelaskan bahwa Partai Gerindra menjadi partai politik yang paling diinginkan masyarakat untuk menjadi Walikota Bandung berikutnya. Partai Gerindra unggul dengan 18,67%, disusul PKS dengan 17,33%, lalu Partai Golkar 14,58%, sementara partai-partai lain memiliki angka yang relatif kecil yakni di bawah 7%.
“Pada survei Polsight kali ini Gerindra berhasil menyalip PKS yang mana pada survei-survei sebelumnya PKS selalu menjadi partai yang paling diinginkan masyarakat untuk menjadi Walikota Bandung berikutnya. Hasil analisa kami
naiknya suara Partai Gerindra ini karena sosialisasi yang sangat massif dari Sonny Salimi yang merupakan bakal calon dari Partai Gerindra” jelas Kiki.
Terakhir, Kiki menjelaskan “Hasil survei menunjukan bahwa Partai Gerindra berpeluang besar untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bandung 2024. Namun anehnya kemarin (19/7) Partai Gerindra justru mendeklarasikan Ridwan Dhani sebagai Calon Walikota Bandung yang mereka usung.
Padahal terekam jelas dalam survei ini Ridwan Dhani adalah kandidat dengan angka popularitas dan elektabilitas paling rendah, sementara ada kandidat lain dari Partai Gerindra yang memiliki angka popularitas dan elektabilitas yang jauh lebih tinggi yakni Sonny Salimi.
“Ditambah lagi masyarakat Kota Bandung menginginkan sosok walikota yang sudah berpengalaman. Jadi jika keputusan mengusung Ridwan Dhani ini tetap dipaksakan saya khawatir justru akan menjadi blunder untuk Partai Gerindra” tutup Kiki.