KILASBANDUNGNEWS.COM – Setelah sukses menyelenggarakan sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di kota Semarang, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi dengan menyambangi Kota Bandung.
Kepala Unit Peraturan dan Pengenaan Sanksi Divisi Hukum KSEI, M. Zidni Ilman Solihin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia.
“KSEI ingin memfokuskan mengenai Fasilitas AKSes Next Generation yang telah diimplementasikan, dimana pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email,” katanya.
Zidni menyatakan, pengguna AKSes Next-G pun tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum, dimana pada laman Beranda/Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal.
“AKSes Next-G terdapat pada laman Beranda/Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal,” ujarnya.
Menurut Zidni, KSEI mengambil peran penting dalam implementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2), yang mulai diterapkan pada perdagangan Bursa per tanggal 26 November 2018.
“Double Settlement pada tanggal 28 November 2018 telah sukses dilaksanakan KSEI tanpa kendala yang berarti,” kata Zidni, kepada wartawan dalam acara Sosialisasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Bandung, Jumat (8/11/2019).
Beberapa pengembangan lain juga tengah dilakukan KSEI diantaranya inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai dengan arah pengembangan sektor jasa keuangan Indonesia yang tercantum dalam master plan sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2015–2019.
Tujuan program kerja ini dilakukan agar pembukaan RE dan RDN lebih mudah, cepat dan menjangkau lokasi yang lebih luas, sehingga investor dapat segera melakukan transaksi di pasar modal.
Saat ini, KSEI sedang mengkaji kemungkinan diterapkannya full dematerialisasi di pasar modal Indonesia. Untuk inisiatif strategis yang terakhir, berupa Layanan KYC Administrator Agent, KSEI telah memulai kajian pembuatan platform penyimpanan data KYC yang tersentralisasi dan dapat digunakan oleh Pelaku Jasa Keuangan (PJK) untuk sharing informasi KYC sehingga kualitas data nasabah menjadi lebih baik. (Parno)