KILASBANDUNGNEWS.COM – Daun singkong umumnya ditemui sebagai lalapan pelengkap makan. Namun di tangan Yusantio Rhazaq, warga Kiaracondong, Kota Bandung, daun singkong bisa dibuat camilan yang lezat. Ia menyulap daun singkong menjadi keripik. Keripik daun singkong hasil produksi Yusantio, ini diberi nama SiDaun atau singkatan dari singng daun.

Yusantio mengatakan, keripik daun singkong yang dibuatnya ini berawal dari banyaknya daun singkong yang ada di kebun orang tuanya. Kebingungan dengan banyaknya daun singkong, ia pun berkreasi.

“Dulu nggak sengaja ada kebun singkong di Padalarang, dibungkus satu karung oleh orang tua saya, dibawa ke rumah. Tapi kita bingung mau dibikin apa, karena kita nggak jualan nasi Padang,” kata Yusantio sekaligus CEO SiDaun ditemui detikJabar di Pasar Kreatif Bandung 2022 belum lama ini.

Keripik daun singkong ini dibuat Yusantio sejak tahun 2019 lalu atau sebelum pandemi COVID-19 melanda.

“Akhirnya istri iseng-iseng karena pernah buat kerupuk jengkol, dibuatlah dengan cara yang sama, akhirnya responsnya luar biasa. Kita bagi-bagi lagi dari sekarung itu, alhamdulillah akhirnya jual saja, akhirnya kita mulai riset, berangkat dari itu kita jual,” tambahnya.

Tak hanya membuat keripik daun singkong, Yusantio juga membuat produk camilan dengan bahan baku daun lainnya, yakni daun pepaya. Keripik daun singkong dan daun pepaya ini dibuat Yusantio di rumahnya yang berada di Jalan Kiaraasri, Kiaracondong, Kota Bandung.

Produknya pun cukup laris terjual. Sehingga setiap hari dia kerap mengolah dedaunan dalam jumlah banyak.

“Sebulan (terjual) di angka dua ribu pcs di dua produk ini, sehari kita buat 7-8 kilogram per harinya,” ujarnya.Ia mengatakan, untuk bahan baku daun singkong tidak sulit, tapi untuk bahan baku daun pepaya itu cukup sulit.

“Kalau untuk daun singkong banyak dan mudah didapatkan. Pepaya agak susah, karena susah di pasaran. Akhirnya kita tanam sendiri, sampai sekarang saya punya belasan pohon dan bisa memenuhi kebutuhan produksi,” tuturnya.

Keripik daun singkong ini dijual Rp 23 ribu per pcs dan keripik daun pepaya Rp 25 ribu per pcs. Yusantio juga membuat produk cabai tabur dari daun singkong atau bon daun yang dijualnya Rp 17.500.

“Untuk SiDaun dicoba pakai nasi enak, pepaya sama nasi nggak enak karena manis, pepaya itu pahit ya dasarnya, kalau kita hilangkan nutrisinya hilang. Sekarang pasar ada di Jabodetabek, pasar tinggi di sana dibandingkan Bandung. Kita sudah masuk Jambi, Padang dan Yogyakarta, kita juga ada di Lombok,” pungkasnya.

Detikers, penasaran dengan keripik SiDaun? Kamu bisa mengintip produk dan memesannya melalui akun Instagram @sidaun_official.

( sumber : detik.com )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.