KILASBANDUNGNEWS.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020, yang sepenuhnya diselenggarakan secara virtual, mulai dari pembukaan, parade, pergelaran, pameran kompetisi hingga konferensi.

Dalam PKN 2020 yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI) terlibat langsung dalam kompetisi, perlombaan atau pertandingan berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan, khususnya dalam juri perlombaan.

Ketua Umum KPOTI, Mohamad Zaini Alif mengatakan dalam PKN 2020 menghadirkan ribuan seniman tradisi, kontemporer dan urban dengan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran dan 1.477 lukisan yang dipamerkan secara virtual

“PKN salah satu strategi pemajuan kebudayaan dengan menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi antar-kebudayaan yang beragam di Indonesia,” kata Zaini Alif, di eL Hotel Royal, Senin (26/10/2020).

Menurut Zaeni, PKN 2020 yang diselenggarakan pada 31 Oktober  hingga 30 November 2020 mendatang, mengangkat tema “Penguatan Tubuh Masyarakat Dalam Perspektif Kebudayaan, let’s name it “culture resilience” dengan harapan api budaya dan seni tetap menyala meski dalam situasi pandemi Covid-19.

“Di Divisi Kompetisi menghadirkan inovasi bentuk kegiatan hybrid sehingga pelaksanaan PKN tidak merubah atau bergeser dari nilai-nilai yang terkandung dalam mainan tetap ada experience pengalaman dalam permainan, tetap terhubung dengan kekhasan dari permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia,” ucapnya.

Zaeni menyatakan, kompetisi di PKN 2020 menghadirkan 7 cabang kompetisi yang terdiri dari 4 kompetisi antar provinsi  yang merupakan kompetisi berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) yang diselenggarakan ditingkat provinsi dan tingkat Kabupaten/ Kota dan 3 kompetisi untuk masyarakat umum yang salah satunya adalah kegiatan satu menit bermain permainan tradisional yang diikuti oleh 300 lebih peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

“Cabang permainan yang diperlombakan adalah, Lama-Run Egrang Halang Rintang, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK), Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual, sedangkan untuk kategori Umum yaitu Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak, Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) dan Satu Menit Permainan Tradisional,” ucapnya.

Untuk proses penjurian yang akan dilaksanakan mulai Senin 26 Oktober 2020 hingga Rabu 28 Oktober 2020, dengan melibatkan 30 orang juri ahli baik dari unsur seniman, akademisi dan ahli pernainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia.

Kompetisi akan dikemas dan disajikan dalam bentuk video yang menawarkan sajian baru permainan tradisional yang di kemas dengan melibatkan unsur-unsur teknologi modern dan mudah dinikmati, penokohan dari tradisi masyarakat yang akan mengantarkan video menjadi pemandu lomba/ kompetisi ini yang didukung oleh public figur (artis) Indonesia. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.