Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus fokus membangun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di Kota Bandung. Ketiga hal itu telah menjadi prioritas pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung tahun 2020.
“Infrastruktur insya Allah yang sekarang sedang berjalan pertama ada NS Link, kemudian ada fly over. Saya harap ada 2-4 fly over yang sekarang sedang digarap mudah-mudahan tahun 2019 atau 2020. Keempatnya bisa terlaksana karena sudah sekarang mulai digarap,” ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat Musrenbang di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Kamis (14/3/2019).
Di samping itu, tambah Oded, Pemkot Bandung juga akan membangun kolam retensi agar dapat mengurangi masalah banjir di Kota Bandung.
“Kemudian kolam retensi Gedebage tahun ini mudah-mudahan sekarang sedang lelang,” imbuhnya.
Namun untuk menunjang target tersebut, Oded mengaku bakal menganalisis beban kerja para ASN. Hal ini agar dapat memetakan SDM yang dimiliki Pemkot Bandung.
Kemudian, sambung Oded, Pemkot Bandung bakal menggelar sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para ASN. Mereka juga akan ditata agar mampu memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.
“Ini dalam rangka kita ingin menyebarkan secara kuantitas SDM bisa merata d setiap SKPD. Lalu akan mengefektifkan dari program BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan) dari sisi pelatihan. Kita tingkatkan potensi mereka,” tuturnya.
Jika dari hasil kajian ternyata Pemkot Bandung masih kekurangan SDM, maka Oded bakal melayangkan permohonan untuk penambahan quota perekrutan ASN bagi Kota Bandung. Sebab, menurutnya saat ini jumlah ASN yang memasuki masa pensiun terdata cukup banyak dalam setiap tahunnya.
Seperti dilansir Humas Pemkot Bandung, Oded berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk menambah quota penerimaan ASN bagi Kota Bandung. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat juga bisaterus digenjot agar semakin optimal.
“Apabila masih dibutuhkan sekian banyak SDM kita akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menambah lagi, sementara setiap tahun yang pensiun terus sementara penambahan kan quotanya diatur oleh kementerian,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dibahas juga tidak melulu soal upaya mengurangi masalah kemacetan dan banjir saja. Namun, infrastruktur persoalan lainnya pun turut diprioritaskan.
“Infrastruktur bukan hanya jalan saja, pasti infrastruktur di bidang pendidikan bidang kesehatan itu pun saya pikir jadi bagian prioritas yang akan kita optimalkan, dan ada revitalisasi beberapa taman,” ucap Ema.
Ema menjelaskan, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2020 ini sebagai bentuk keseriusan Pemkot Bandung menumpas beragam persoalan. Sekaligus meningkatkan pembangunan yang sudah tertuang dalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.
“Pokoknya yang namanya pendidikan, kesehatan infrastruktur menjadi prioritas. Kita utamakan untuk RKPD 2020, bahwa 2020 sudah bagian dari implementasi RPJMD 2018-2023. Kalau tahun ini masih RPJMD 2013-2018, sedangkan untuk RKPD 2020 itu jabaran RPJMD 2018-2023,” jelasnya.***