KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membangun empat puskesmas baru pada 2020 mendatang. Hal ini sebagai komitmen Pemkot Bandung memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa menyatakan, saat ini terdapat 80 puskesmas yang tersebar di 30 Kecamatan. Penambahan empat puskesmas baru dinilai cukup ideal melayani 2,5 juta warga Kota Bandung.

“Setelah mengkaji dan menghitung, dengan jumlah 84 puskesmas bisa mewakili atau cukup melayani masyarakat Kota Bandung,” kata Yosira di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (12/11/2019).

Yosira memaparkan, perhitungan ideal satu puskesmas bisa mencakup 30.000 penduduk. Sehingga, berdasarkan kajian empat puskesmas baru ini mampu mewakili kekosongan pendudukan yang masih kekurangan layanan.

Oleh karenanya, sambung Yosira, pertimbangan lokasi puskesmas baru ini akan dilihat dari keberadaan puskesmas yang ada dengan jumlah pengunjungnya. Sehingga puskesmas baru bisa menjadi alternatif agar tidak terjadi penumpukan pasien sekaligus mempercepat pelayanan.

“Misalkan ada satu puskesmas terlalu gemuk maka kita wakili dengan puskesmas itu. Jadi 30.000 penduduk bisa terwakili oleh satu puskesmas. Saat ini kita sedang memetakan agar seluruh puskesmas bisa mendapatkan sasaran pasien secara merata,” bebernya.

Selain menambah jumlah puskesmas, Dinkes Kota Bandung juga tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan. Indikasinya, yakni mendongkrak 21 puskesmas yang masih terakreditasi kategori puskesmas dasar.

“Kita upayakan di tahun 2020 tidak ada lagi puskesmas berlevel dasar dan madya. Minimal itu harus utama dan lebih baik lagi paripurna,” ujarnya.

Kota Bandung sudah memiliki tiga puskesmas dengan kategori paripurna. Akreditasi paling tinggi tersebut mengacu pada penilaian pelayanan, fasilitas fisik, serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh tiga puskesmas telah sesuai dengan standarisasi nasional.

“Di Indonesia itu ada hampir 10.000 puskesmas. Dan yang akreditasi paripurna sekitar 72 puskesmas. Kita bersyukur dari seluruh Indonesia itu, ada tiga di Kota Bandung yaitu Puskesmas Kopo, Sukarasa dan Puskesmas Cijagra lama,” terangnya.

Sedikit mengulas soal indikator penilaian akreditasi kategori paripurna ini, Yosira mengatakan terdapat ratusan elemen penilaian yang harus dipenuhi oleh puskesmas. Setiap tiga tahun sekali, kualitas indikator tersebut juga diperiksa perihal konsistensinya.

“Itemnya itu misalkan pertama tata graha atau bangunan fisik puskesmas yaitu tidak boleh bocor, sesuai dengan standar, luas bangunan sesuai peraturan menteri kesehatan, ada ruang tunggu pasien yang jelas, ada ruang parkir, ada ruang terbuka hijau, dan tidak boleh menempel bangunan yang ada,” ujarnya.

“Standar lainnya, sarana dan prasarana itu alat kesehatannya harus lengkap, minimal SDM nya itu ada 22 jumlah SDM dengan beberapa jenis profesi tertentu,” imbuh Yosira.

Ia memastikan, puskesmas di Kota Bandung kini memiliki kualitas jauh lebih baik. Sehingga, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fasilitas puskesmas. Sebab, kini terdapat standarisasi pelayanan yang tinggi diterapkan di setiap puskesmas.

“Kami dari Dinkes Kota Bandung menyatakan bahwa puskesmas di Kota Bandung zaman sekarang beda dengan jaman dahulu. Obat harus berkualitas, bangunan harus bagus dan nyaman. Petugas harus senyum mulai dari pintu masuk sampai dengan keluar dan dapat obat. Bayar murah dan sembuh,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.