Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung serius menangani banjir di wilayah Bandung Timur khususnya Cibiru, Gedebage dan sekitarnya. Salah satu upayanya yaitu membangun Taman Wisata Air (Wetland Park) Cisurupan yang terletak di Jalan Cilengkrang 1 RW 08, Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru Bandung.
Wetland Park Cisurupan merupakan area penampungan air yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana menyebutkan, Wetland Park (Taman Wisata Air) Cisurupan akan berfungsi menjadi kolam parkir penampungan sementara air hujan dari Sungai Ciloa. Hal itu dapat mengurangi limpahan banjir ke arah Gedebage dan sekitarnya.
“Jadi saat musim hujan, fungsinya sebagai penahan air menuju Gedebage. Di saat musim kemarau, fungsinya sebagai tempat cadangan air,” ujar Yana saat mengukur serta memasang patok penanda untuk pemetaan lahan Wetland Park Cisurupan, Rabu (12/6/2019).
Turut mendampingi Yana di antaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Riswandi dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Dadang Darmawan.
Selain menjadi area penampungan air, Yana juga menyebutkan area Wetland Park Cisurupan akan jadi salah satu destinasi wisata Kota Bandung.
“Tentunya ini untuk meningkatkan potensi ekonomi warga,” tutur Yana.
Yana menyebut, pembangunan Wetland Park Cisurupan ini akan mempertahankan utilitas yang sudah ada sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Riswandi menyebutkan, dalam waktu dekat ini fungsi dasar dari Wetland Park Cisurupan akan selesai digarap.
“Targetnya 3 hari ke depan, jalan untuk pembangunan proyek selesai digarap, lalu dilanjutkan dengan pembangunan kolam-kolam,” ujar Didi.
Ia menyebut, sebanyak 12 kolam akan dibangun di area Wetland seluas 10 hektare ini. Pengerjaan basic function (fungsi dasar) Wetland Park ini dengan mengerahkan 60 tenaga lapangan DPU meliputi Tenaga Pasukan Katak, Jaga Pintu Air serta tenaga lapangan Unit Reaksi Cepat. Targetnya, pekerjaan akan selesai akhir Agustus 2019 mendatang.
“Untuk arsitekturnya, nanti akan digarap setelah basic function selesai. Basic function yang selesai akhir Agustus ini menjadi fungsi dasar Wetland Park Cisurupan bisa dipakai menampung Parkir Air Hujan Sungai Ciloa,” papar Didi.
Di tempat yang sama, Lurah Cisurupan Yaya Sutaryadi menyebutkan, masyarakat Cisurupan menyambut positif pembangunan taman wisata air ini. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Lahan di sini banyaknya digunakan untuk budidaya ikan, sehingga konsep Taman Wisata Air tak akan mengganggu fungsi lama dari lahan ini. Karena potensi ekonomi masyarakat tentu bisa terdongkrak tanpa mengalihfungsi potensi asalnya,” ujar Yaya.***