KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebagai upaya menghadapi ancaman resesi ekonomi di Indonesia, Rumah Zakat meluncurkan Kolaborasi Kebaikan yang merupakan optimalisasi dana ZISWAF melalui serangkaian program pemberdayaan, yaitu Wakaf UMKM, Sahabat Kebaikan hingga Qurban.
Wakaf UMKM adalah optimalisasi dana wakaf untuk membantu para pelaku UMKM dengan tetap memperhatikan aturan-aturan Syariah dari wakaf, dimana hingga saat ini penyaluran bantuan wakaf sudah diberikan kepada 1.204 UMKM yang tersebar di 24 kota/kabupaten.
“Penyaluran ini bagian dari target kami untuk dapat membantu 50.000 UMKM melalui dana wakaf,” ucap CEO Rumah Zakat Nur Efendi, dalam webinar Rabu (9/9/2020).
Menurut Nur, UMKM memiliki pangsa sekitar 99% atau lebih dari 60j uta unit dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia, dan saat ini ada banyak UMKM yang terdampak pandemi Covid-19, karenanya membantu UMKM yang merupakan tulang punggung negara sama dengan membantu perekonomian bangsa.
“Membantu UMKM sama dengan membantu perekonomian bangsa, karena UMKM merupakan tulang punggung negara,” katanya.
Sementara Sahabat Kebaikan merupakan program yang sejalan dengan agenda padat karya yang diinisiasi pemerintah sebagai upaya menurunkan angka pengangguran akibat terdampak pandemi Covid-19. Melalui program Sahabat Kebaikan, Rumah Zakat mengajak masyarakat menjadi bagian dalam melakukan sosialisasi, edukasi dan penghimpunan dana ZISWAF untuk disalurkan kepada mereka yang terdampak Covid-19 melalui program pemberdayaan.
“Berdasarkan hasil penelitian Purwanti (2020) setiap Rp1 miliar zakat yang berhasil dihimpun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,12%. Namun dari potensi zakat nasional sebesar Rp233,8triliun, baru 4,3% yang terhimpun pada 2019 atau sekitar Rp10triliun. Adanya Sahabat Kebaikan diharapkan mampu mengoptimalkan penghimpunan dana ZISWAF sehingga kita dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Selain itu Rumah Zakat pun berkolaborasi dengan mitra perbankan yakni Bank Mega Syariah dan Bank Jatim Syariah untuk meluncurkan program Tabungan Qurban (Taqur). Hadirnya Tabungan Qurban dapat menjadi solusi dalam menghadapi resesi sehingga memudahkan masyarakat dalam melaksanakan ibadah qurban serta bermanfaat bagi ketahanan pangan negara Indonesia.
“Kita menyadari bahwa kondisi saat ini masih kurang baik. Pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali berdampak pada ekonomi kita sehingga terancam masuk ke dalam jurang resesi. Maka penting untuk kita saling gotong royong, berkolaborasi untuk bersama atasi krisis ini,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa, sejak tahun 2000, Rumah Zakat melakukan optimalisasi daging qurban dengan melakukan pengemasan menjadi kornet dan rendang agar tahan lebih lama dan mudah didistribusikan. Dan di masa pandemi Covid-19 ini, Superqurban terbukti dapat menjadi program ketahanan pangan karena dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di 1.683 kota/kabupaten di 33 provinsi. (Parno)
