Bandung – Sebanyak 1.580 prajurit Kodam III/Siliwangi yang tersebar di wilayah Cinangka dan Labuhan Provinsi Banten, diturunkan untuk membantu penanganan bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam, yang telah menelan 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 30 orang hilang serta ribuan bangunan rusak.
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh G. Hasto mengatakan, prajurit Kodam III/Siliwangi terus berupaya membantu dan mengevakuasi korban yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia di 4 lokasi bencana yaitu di Pandeglang, Anyer, Labuan dan Tanjung Lesung.
“Di sepanjang pesisir Tanjung Lesung, khususnya Pantai Carita dan Labuan cukup terdampak dan Prajurit Kodam III/Siliwangi, bahu membahu untuk memberikan pertolongan dalam menanggulangi bencana akibat dari tsunami tersebut,” ucapnya.
Menurut Hasto, Pasukan Kodam III/Siliwangi yang dikerahkan untuk menanggulangi bencana tsunami tersebut masing-masing di wilayah Labuan (2 SSK), 1 SSK Dim 0601/Pdg, Yonif 310/KK, Yonif 312/KH Yonif 320/BP, dan 1 Tim Medis Denkes Serang.
Selanjutnya, untuk wilayah Cinangka (4 SST), 2 SST Dim 0623/Clg, 1 SST Dim 0602/Srg dan Denkes Serang Kesdam III/SLW, 1 Tim Keslap Denkes Serang yang terdiri dari 1 Dokter, 2 perawat, 2 Keslap, 1 pengemudi dan 1 ambulans, bekerjasama dengan Dukkes wilayah.
Hasto menyatakan, Kodam III/Siliwangi juga mensiagakan 2 Tim dari RS Dustira stanby terdiri dari 1 spesialis ortopedi, 1 spesialis Anestesi, 2 dokter umum, 4 perawat, 2 keslap, 2 pengemudi dan 2 ambulans.
“Denkeslap Bandung 1 dokter, 2 perawat, 2 keslap, 1 pengemudi dan 1 ambulans,” tegas Hasto, melalui rilis yang diterima, Minggu (23/12/2018).***